Serangan Dahsyat Pasukan Khusus Ukraina Tendang Tentara Korut dari Desa Kursk
- The Voice of Ukraine
VIVA – Unit Pasukan Operasi Khusus Angkatan Bersenjata Ukraina (SOF) kembali jadi lawan tangguh bagi pasukan Rusia dan tentara Korea Utara (Korut), dalam pertempuran di Oblast (Provinsi) Kursk.
Sebuah video berdurasi 1 menit 39 detik yang beredar di media sosial X (Twitter), menunjukkan sejumlah personel Pasukan Operasi Khusus Ukraina menyisir sebuah desa di Kursk, Selasa 31 Desember 2024.
Satuan elite militer Ukraina juga tampak terlibat kontak tembak dengan sejumlah tentara Korut, yang diklaim menduduki desa tersebut.
Setelah berhasil menendang tentara Korut dan unit militer Rusia, pasukan Ukraina mendapati sejumlah parit yang digunakan musuh untuk berlindung.
VIVA Militer: Pasukan khusus Ukraina menggempur tentara Korea Utara
- The Voice of Ukraine
Militer Ukraina juga memperlihatkan rekaman yang diambil oleh pesawat nirawak (drone) pengintai, lusinan ledakan di sejumlah titik. Akibatnya, serangan ini yang membuat sejumlah tentara Korut tewas.
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari The Voice of Ukraine, pasukan khusus yang dikerahkan berasal dari Resimen Tujuan Khusus Terpisah ke-6 atau yang dikenal dengan julukan Ranger (MTR).
"Para pejuang MTR di wilayah Kursk menduduki pemukiman yang dihuni oleh militer DPRK (Republik Demokratik Korea Utara) dan Rusia,” bunyi pernyataan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).
“(Mereka) diledakkan oleh robot artileri kami di daerah ini," lanjut pernyataan tersebut dilansir dikutip VIVA Militer dari Defense Express.
Keberadaan tentara Korut di Rusia telah dikonfirmasi militer Ukraina dan Amerika sejak awal November 2024. Akan tetapi, keterlibatannya diyakini baru meningkat beberapa pekan terakhir.
Juru bicara Departemen Pertahanan AS, Mayor Jenderal Patrick Ryder, pada 16 Desember 2024 mengungkap bahwa unit Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) telah aktif bertempur bersama pasukan Rusia di Kursk.
Sementara itu, VIVA Militer melaporkan dalam berita 16 Desember 2024 jika Korut akan segera menerima imbalan atas pengerahan pasukannya ke Rusia.
