Suplai Pasukan dan Senjata ke Rusia, Korut Terima Cuan Rp97 Triliun

VIVA Militer: Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)
Sumber :
  • KCNA

VIVA – Korea Utara (Korut) dikabarkan telah menerima keuntungan besar setelah mengirim ribuan personel militer dan persenjataan ke Rusia. Dari dua komponen tersebut, rezim Kim Jong-un mendapatkan miliaran Dolar dari Vladimir Putin.

Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Diduga Tabrak Burung, 29 Penumpang Dikabarkan Selamat

Seperti yang diketahui, sekitar 12.000 tentara Korut telah dimobilisasi ke Rusia sejak November 2024.

Tak terkecuali persenjataan, yang seluruhnya bertujuan untuk mendukung militer Rusia dalam peran melawan pasukan Ukraina di Oblast (Provinsi) Kursk.

Ledakan Hebat di Pusat Perbelanjaan Rusia, 1 Orang Tewas

VIVA Militer melaporkan dalam berita 16 Desember 2024, Korut dikabarkan akan menerima lusinan pesawat tempur Sukhoi Su-27 Flanker dan Mikoyan MiG-29 Fulcrum buatan Rusia.

VIVA Militer: Sistem Peluncur Multi-Roket (MLRS) M-1991 Korea Utara

Photo :
  • KCNA
Pesawat Penumpang Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan

Lusinan jet tempur itu akan diberikan Rusia sebagai imbalan atas pengerahan pasukan dan persenjataan.

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Defense Express, Korut setidaknya telah menerima keuntungan sebesar US$6 miliar (Rp97,2 triliun) dari, untuk kiriman personel dan persenjataan.

Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari The Wall Street Journal (WSJ), jumlah tersebut  didapat dari dua komponen militer yang dikerahkan Korut ke Rusia.

Untuk paket senjata yang dikirim ke Rusia, Korut menerima dana sebesar US$5,5 juta atau setara dengan Rp89,1 miliar. Sementara, Korut juga mendapatkan bayaran US$576 juta atau senilai Rp9,3 miliar.

VIVA Militer: Howitzer (meriam) swagerak M-1978 Koksan militer Korea Utara

Photo :
  • KCNA

Dari dana sebesar US$5,5 miliar militer Rusia mendapatkan senjata berupa rudal balistik berkemampuan nuklir Hwasong 11Ga, atau KN-234.

Selain itu, Rusia juga mendapatkan 20.000 kontainer amunisi artileri, dan lusinan howitzer (meriam) swagerak M-1978 Koksan dan Sisrem Peluncur Multi-Roket (MLRS) M-1991.

Sebagai penjelasan lanjut, dalam 20.000 kontainer tersebut Rusia juga menerima jutaan peluru artileri. Jumlah tersebut mencapai 60 persen digunakan oleh militer Rusia, dalam pertempuran di Kursk.

Namun, nilai US$576 juta untuk pengerahan tentara Korut justru dianggap tidak terduga. Sebab jika dibagi dalam perkiraan 12.000 personel, menghasilkan US$48.000 (Rp777,3 juta) per prajurit. Jumlah itu dinilai cukup tinggi terutama menurut standar Rusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya