Manuver Jenderal Kadyrov, Siap Kirim Pasukan Chechnya Dukung Pemberontak Suriah

VIVA Militer: Pemimpin Republik Chechnya, Letnan Jenderal Ramzan Kadyrov
Sumber :
  • TASS/Zurbair Bairakov

VIVA – Saat militer Rusia sibuk memindahkan pasukan dan peralatan perang, Letnan Jenderal Ramzan Kadyrov justru menawarkan pengiriman pasukan Republik Chechnya ke Suriah, Selasa 17 Desember 2024.

Intelijen Ukraina Disebut Jadi Dalang Serangan Bom yang Tewaskan Jenderal Rusia

Tawaran ini ditujukan kepada kelompok pemberontak Hay'at Tahrir al-Sham (HTS), yang kini memegang kendali negata.

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) mulai memindahkan pasukan dan peralatannya ke Libya.

Kisah Luar Biasa Letnan Unang dan Jenderal TNI Maruli Setelah 33 Tahun Tanpa Mimpi

Situasi di Suriah yang tak menentu pasca tumbangnya rezim Bashar al-Assad, memaksa Rusia mengambil langkah tersebut.

VIVA Militer: Pasukan Republik Chechnya

Photo :
  • Reuters
Gara-gara Top Gun, Tom Cruise Diganjar Penghargaan Tertinggi Militer Amerika

Sebab hingga saat ini, kelompok Hay'at Tahrir al-Sham belum memberi jaminan akses militer Rusia terhadap Pangkalan Udara Khmeimim di Latakia, dan Pelabuhan Tartus.

Di saat tersebut, Kadyrov justru malah menawarkan kepada kelompok pemberontak Hay'at Tahrir al-S untuk mengirim pasukan Chechnya ke Suriah. 

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari OC Media, tentara Chechnya yang dikirim ke Suriah disebut Kadyrov akan berperan sebagai instruktur militer untuk mengajari polisi Suriah dalam menghadapi konflik.

Tak hanya itu, Kadyrov bahkan menyarankan kepada pemerintah Vladimir Putin untuk menghapus kelompok Hay'at Tahrir al-Sham dari daftar organisasi teroris Rusia.

VIVA Militer: Tentara Chechnya mengibarkan bendera bergambar Akhmat Kadyrov

Photo :
  • ridl.io

Selain menawarkan pengerahan personel militer Chechnya, Kadyrov juga siap menyuplai gandum dari wilayahnya untuk membantu kebutuhan pangan rakyat Suriah.

Sikap Kadyrov yang merupakan sekutu utama Putin, justru sangat bertolak belakang dengan pandangan pemerintah Rusia. 

Sebab, selama Perang Saudara Suriah berlangsung sejak 2011 silam Rusia justru menyokong rezim al-Assad memerangi kelompok Hay'at Tahrir al-Sham.

Namun demikian, Kadyrov meyakini bahwa keinginan utama Putin hanya satu yakni membantu rakyat Suriah yang telah lama didera penderitaan. Pemimpin Rusia itu juga dinilai punya misi untuk melindungi rakyat Suriah dari serangan pihak manapun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya