Komandan Pasukan Senjata Kimia Rusia Tewas Dilalap Bom di Moskow
- Sputnik News
VIVA – Ledakan dahsyat mengguncang ibukota Moskow, Rusia, Selasa 17 November 2024. Bom yang diyakini ditanam di sebuah skuter dekat blok apartemen perumahan, membunuh seorang perwira tinggi militer Rusia.
Komite Investigasi Rusia melaporkan bahwa salah satu korban tewas adalah Letnan Jenderal Igor Kirillov, Komandan Pasukan Pertahanan Radiologi, Kimia dan Biologi Angkatan Bersenjata Vederasi Rusia.
Juru Bicara Komite Investigasi Rusia, Svetlana Petrenko, juga menyatakan bahwa selain Kirillov asistennya juga tewas dalam ledakan itu. Petrenko memastikan, pihaknya telah membuka penyelidkan kasus tersebut.
"Penyidik, ahli forensik dan layanan operasional tengah bekerja di lokasi kejadian. Kegiatan investigasi dan pencarian tengah dilakukan untuk mengungkap semua keadaan terkait kejahatan ini," ucap Petrenko dilansir VIVA Militer dari Agence France-Presse.
Sejumlah media besar Eropa seperti Agence France-Presse, Reuters dan CBS News, menyebut bahwa dalang di balik insiden ini adalah Dinas Keamanan Ukraina (SBU), pimpinan Letnan Jenderal Vasyl Malyuk.
Kirillov diklaim badan intelijen Ukraina sebagai salah satu aktor di balik serangan senjata kimia dalam agresi militer Rusia, yang berlangsung sejak 24 Februari 2022.Â
Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Kyiv Independent, sejak invasi militer Rusia dilancarkan SBU mencatat terjadi sekitar 4.800 penggunaan senjata kimia oleh pasukan Vladimir Putin.
Di sisi lain, Kirillov menuduh Amerika Serikat (AS) menyokong militer Ukraina untuk membangun laboratorium rahasia, yang berfungsi sebagai pusat pengembangan senjata biologis.
Kirllov juga menyatakan AS dan Ukraina membuat bom kotor, meski hingga saat ini tuduhannya tidak terbukti.
Pada 16 Desember 2024, Kirillov didakwa secara in absentia atas kejahatan perang dengan penggunaan senjata kimia terlarang, selama agresi militer Rusia di Ukraina.