Untuk Pertama Kalinya, Bashar al-Assad Buka Suara Usai Kabur dari Suriah

VIVA Militer: Bashar al-Assad
Sumber :
  • Associated Press

VIVA – Mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, untuk pertama kalinya setelah melarikan diri dari negaranya, memberikan pernyataan publik, Selasa 17 Desember 2024.

Babak Baru Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Puspomal Serahkan 3 Tersangka ke Otmil II-07 Jakarta

Setelah berkuasa selama hampir 24 tahun, rezim Bashar al-Assad akhirnya tumbang. Serangan kelompok pemberontak yang dipimpin Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) memaksanya untuk angkat kaki dari Suriah.

Bashar yang dikabarkan kabur ke Rusia dan telah menerima suaka dari pemerintah Vladimir Putin, akhirnya muncul untuk pertama kalinya setelah hilang lebih dari sepekan.

Nilai Ekspor RI ke Negara BRICS Capai US$84,37 Miliar Sepanjang 2024

Menurut Bashar, ia sama sekali tidak merencanakan untuk kabur dari Suriah. 

VIVA Militer: Foto mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, terkoyak

Photo :
  • Getty Images/Ali Haj Suleiman
Serangan Skala Besar, Kelompok Pesawat Pembom Rusia Gempur Seluruh Ukraina

Mantan perwira tinggi militer Suriah itu juga mengklaim masih menjalankan tugasnya sebagai Presiden Suriah hingga 8 Desember 2024 dini hari. Beberapa jam sebelum pemberontak merebut Damaskus.

"Pertama, kepergian saya dari Suriah tidak direncanakan atau terjadi selama jam-jam terakhir pertempuran, seperti yang diklaim beberapa orang," ujar Bashar.

"Sebaliknya, saya tetap berada di Damaskus, melaksanakan tugas saya hingga Minggu 8 Desember 2024 dini hari," katanya  dikutip VIVA Militer dari ANI News.

Bashar mengklaim saat kelompok pemberontak yang disebutnya pasuan teroris, memasuki Damaskus ia bergerak ke pangkalan militer Rusia di Latakia. Di sana Bashar menyebut mengawasi operasi tempur.

VIVA Militer: Foto Bashar al-Assad rusak terkena tembakan

Photo :
  • AP/Omar Albam

"Karena tidak ada cara yang layaka meninggalkan pangkalan, Moskow meminta komando pangkalan mengatur evakuasi segera ke Rusia pada Minggu malam, 8 Desember," ucap Bashar melanjutkan.

"Ini terjadi sehari setelah jatuhnya Damaskus, menyusul runtuhnya posisi militer terakhir dan kelumpuhan yang diakibatkannya pada semua lembaga negara yang tersisa," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya