Tak Semua Kabur, Ternyata Pasukan Rusia Masih Banyak di Suriah
- Anadolu Agency
VIVA – Kabar yang menyatakan bahwa militer Rusia menarik pasukannya dari Suriah, ternyata tak sepenuhnya benar. Sebab, sejumlah pasukan Vladimir Putin masih berada di Pangkalan Udara Khmeimim, Provinsi Latakia, Suriah.
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Anadolu Agency, sejumlah tentara Rusia masih terus beraktivitas di Pangkalan Udara Khmeimim.
Padahal Presiden Bashar al-Assad yang menjadi sekutunya sudah sepekan digulingkan oleh pemberontak pimpinan Hay'at Tahrir al-Sham (HTS).
VIVA Militer melaporkan dalam berita 10 Desember 2024, ribuan tentara Rusia dievakuasi dari Suriah dengan menggunakan pesawat angkut dan kapal-kapal perang. Laporan tersebut muncul berdasarkan pernyataan Direktorat Intelijen Militer Ukraina (HUR).
Ternyata, runtuhnya dominasi Partai Ba'ath yang sudah berkuasa lebih dari 50 tahun mulai era Hafez al-Assad hingga Bashar, justru membuat militer Rusia memindahkan pasukannya dari daerah lain seperti Damaskus dan Homs, ke Khmeimim.
Kendaraan militer Rusia terlihat memasuki pangkalan, sementara sebuah pesawat kargo terlihat mendarat di Khmeimim saat balon pengintai mengumpulkan data intelijen. Sejumlah helikopter tempur juga dikerahkan untuk melakukan patroli.
Selain landasan udara, militer Rusia juga masih memiliki sistem rudal pertahanan udara hingga peralatan lainnya di Pangkalan Udara Kheimim.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan telah mengevakuasi staf diplomatik dari Suriah dengan penerbangan khusus. Proses tersebut juga dilakukan oleh Angkatan Udara Rusia (VVS) melalui pangkalan tersebut.
Dalam penerbangan menuju Moskow, selain membawa diplomat Rusia pesawat angkut militer juga membawa staf dari Damaskus dan beberapa lainnya dari Belarus dan Korea Utara (Korut).
Dan yang cukup mencengangkan, Kementerian Luar Negeri Rusia juga memastikan bahwa Kedutaan Besar untuk Suriah masih beroperasi. Walaupun, saat ini pemerintah dikuasai oleh kelompok oposisi Hay'at Tahrir al-Sham.
"Penerbangan ke Moskow membawa beberapa diplomat Rusia dari Damaskus serta beberapa dari Belarus dan Korea Utara. Kedutaan Besar Rusia di Damaskus masih beroperasi," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.