Tak Hanya Israel, Pesawat Pembom Amerika Juga Ikut Gempur Suriah
- airforce.com
VIVA – Ternyata militer Israel tidak sendirian saat melancarkan serangan udara di sejumlah wilayah Suriah. Amerika Serikat (AS) juga ambil bagian memanfaatkan tumbangnya rezim Bashar al-Assad dengan menggempur puluhan titik di negara tersebut.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Angkatan Udara Israel (IAF) menyerang sejumlah fasilitas militer Suriah yang diyakini sebagai gudang senjata dan pabrik kimia, Minggu 8 Desember 2024.
Serangan Israel bertujuan untuk menghancurkan deretan senjata, mulai dari rudal strategis hingga pertahanan udara, agar tidak digunakan pasukan pemberontak Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) dan Tentara Nasional Suriah (SNA), untuk menyerang negaranya.
Sejumlah titik yang menjadi target serangan udara militer Israel adalah Pangkalan Udara Khalkhala di utara kota Sweida dan Pangkalan Udara Mezzeh di Damaskus.
Selain Israel, militer Amerika Serikat juga melancarkan puluhan serangan udara di Suriah pada hari yang sama. Berbeda dengan misi Israel, AS menargetkan puluhan wilayah yang diduga sebagai basis kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari The Times of Israel, serangan udara pasukan Amerika setidaknya menghantam lebih dari 75 wilayah di Suriah.
Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces) mengerahkan pesawat pembom strategis Boeing B-52 Stratofortress, pesawat tempur McDonnell Douglas F-15 Eagle dan Fairchild Republic A-10 Thunderbolt.
"Pesawat tempur Amerika menyerang lebih dari 75 target ISIS yang mengenai para pemimpin, operator dan kamp kelompok tersebut," bunyi pernyataan Komando Pusat Amerika Serikat.
"Serangan dilakukan terhadap lebih dari 75 target menggunakan beberapa aset Angkatan Udara AS, termasuk B-52, F-15, dan A-10," lanjut pernyataan tersebut.
Seorang pejabat tinggi AS yang identitasnya dirahasiakan, membenarkan tujuan serangan tersebut adalah upaya mengeliminasi senjata kimia milik rezim al-Assad.
Pejabat itu juga menyatakan bahwa Amerika telah bekerja sama dengan sekutunya di Timur Tengah untuk melakukan tindakan yang dianggap perlu.
Pernyataan ini hampir bisa dipastikan selaras dengan aksi yang dilakukan oleh pasukan Israel di Suriah.
"Kami mengambil langkah-langkah yang sangat hati-hati terkait hal ini. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa bahan-bahan tersebut tidak tersedia bagi siapa pun dan dirawat," ujar pejabat tersebut.
Kami ingin memastikan bahwa klorin atau hal-hal yang jauh lebih buruk dimusnahkan atau diamankan. Ada beberapa upaya terkait hal ini dengan mitra di kawasan tersebut," katanya.