Makin Ganas, Milisi Pemberontak Kuasai Kota-kota Vital Suriah
- Al-Monitor
VIVA – Hampir seminggu perang besar terjadi, milisi pemberontak Suriah yang didominasi oleh pasukan Tentara Nasional Suriah (FSA) dan milisi Sunni, Hay'at Tahrir al-Sham, berhasil menduduki sejumlah wilayah vital di negara tersebut.
Serangan besar-besaran pemberontak anti-rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad, juga berdampak pada militer Rusia yang diklaim menelan kerugian cukup besar.
Pasukan pimpinan Abu Mohammad al-Julani dan Abdurrahman Mustafa memulai serangan di wilayah Aleppo, pada 27 November 2024 lalu. Lebih dari 400 orang diklaim tewas dalam pertempuran yang sudah berlangsung hampir sepekan.
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Al-Monitor, saat ini pertempuran melawan unit Angkatan Bersenjata Suriah yang dikendalikan pemerintah al-Assad, semakin meluas.
Yang terbaru, unit Tentara Nasional Suriah dan sekutunya berhasil merebut delapan wilayah di Provinsi Hama. Hal ini semakin menambah keuntungan teritorial yang signifikan bagi pasukan oposisi.
Sebab sebelumnya, para pemberontak juga berhasil menguasai pusat regional Aleppo, serta wilayah selatan Provinsi Idlib yang dilalui jalur menuju Hama yang dikuasai pasukan al-Assad.
Selain kota Hama, pasukan pemberontak berhasil menduduki Al-Jalamah, Al-Zakah, Jubbayn, Tal Meleh, Kirkat, Al-Mughayr, dan Al-Mabatan. Mereka juga merebut kota strategis Morik, yang berada di sepanjang jalan raya M5, Provinsi Hama.
Sebelumnya, unit Tentara Nasional Suriah bersama milisi Hay'at Tahrir terlibat konfrontasi bersenjata di daerah yang hanya berjarak 12 kilometer dari pusat kota Hama. Hingga saat ini mereka berhasil mempertahankan posisinya.
Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Anadolu Agency, pasukan militer Suriah dikabarkan telah mendapat bantuan berupa amunisi berikut persenjataan dari Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF).
Militer Rusia diyakini telah memulai pengiriman peralatan militer tersebut dari distrik Tabqa, Provinsi Raqqa, yang berada di sebelah timur Sungai Efrat, ke Provinsi Homs yang masih dikuasai oleh pasukan al-Assad.