Dipimpin 3 Jenderal, Ribuan Tentara Korut Masuk Unit Tempur Militer Rusia

VIVA Militer: Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)
Sumber :
  • KCNA

VIVA – Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) kembali merilis laporan resmi terkait keterlibatan militer Korea Utara (Korut) di Rusia. Ribuan personel diklaim telah masuk ke unit tempur Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF).

TNI AL Gagalkan Penyelundupan 24 WNA Asal Bangladesh ke Malaysia di Jalur Tikus Pantai Pelintung Dumai

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Ukrainska Pravda,  sekitar 2.000 orang tentara Korut dikabarkan telah ditugaskan ke brigade laut dan divisi udara militer Rusia. 

Hal tersebut diungkap langsung oleh Kolonel Andrii Cherniak, Juru Bicara Intelijen Pertahanan Ukraina. 

Menlu Sugiono: Indonesia Tidak Akan Menempatkan Diri di Blok Militer Manapun

Cherniak mengatakan Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) memasukkan 2.000 personel yang berada dalam status siaga tempur. Sementara, 9.000 lainnya ditempatkan dalam komando cadangan Angkatan Darat Rusia (SV).

VIVA Militer: Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)

Photo :
  • KCNA
Kepung Rusia, NATO Bangun Pangkalan Perang Baru di Sorreisa

"Ada 9.000 prajurit Korea Utara dalam cadangan operasional (Angkatan Darat Rusia) saat ini dan 2.000 telah dipindahkan ke unit tempur," ujar Cherniak dilansir VIVA Militer dari Radio Free Europe.

Meski demikian, Cherniak menyebut bahwa kemungkinan ribuan anak buah Kim Jong-un saat ini tidak berada di garis depan. Akan tetapi, tetap menyokong serangan militer Rusia di Ukraina.

"Mereka mungkin tidak berada di garis kontak atau di posisi terdepan, tetapi mereka masih mendukung agresi terhadap Ukraina, membantu pembunuhan prajurit Ukraina," kata Cherniak.

Lebih lanjut Cherniak menyatakan bahwa pasukan tersebut dipimpin oleh tiga orang perwira tinggi berpangkat jenderal. Meskipun, keberadaannya terus disembunyikan.

VIVA Militer: Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)

Photo :
  • exploredprk.com

"Mereka disembunyikan sebisa mungkin dan dijaga ketat," ucap Cherniak melanjutkan.
 
"Mereka ditempatkan di kamp tertutup tempat mereka menjalani pelatihan, tetapi segala upaya dilakukan untuk menyembunyikan mereka dari semua orang," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya