Intelijen Amerika: Rusia Tidak Mungkin Lancarkan Serangan Nuklir!

VIVA Militer: Rudal MGM-140 ATACMS buatan Amerika Serikat
Sumber :
  • csis.org

VIVA – Sejumlah pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD) menyatakan ketidakyakinannya jika militer Rusia akan melancarkan serangan nuklir. Meskipun, Ukraina menggempur wilayah Vladimir Putin dengan senjata kiriman Barat.

Jadi Pasukan Perdamaian PBB, Ternyata Prajurit TNI Ini Kuasai Bahasa Kuno Benua Hitam Abad 18

Lima orang pejabat Amerika Serikat (AS) yang identitasnya dirahasiakan membocorkan hal tersebut. Kelima pejabat itu menyoroti kemungkinan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) menggunakan rudal MGM-141 ATACMS.

Kemudian, para pejabata itu juga membeberkan situasi sebenarnya di kalangan pejabat AS yang kerap terlibat perdebatan terkait sikap Presiden Joe Biden, yang memungkinkan penggunaan senjata tersebut.

Mengejutkan, Begini Nasib 2 Jenderal Eks Panglima Kostrad TNI Usai Nyoblos Pilkada

Di sisi lain, banyak juga pejabat Gedung Putih, Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS yang tidak sepakat Biden mengizinkan Ukraina menggunakan ATACMS.

VIVA Militer: Rudal MGM-140 ATACMS buatan Amerika Serikat

Photo :
  • army.mil
Aksi Spektakuler Pilot Hercules C-130 TNI AU Isi Bahan Bakar Pesawat Tempur Hawk 200 di Atas Langit Nusantara

"(Beberapa pihak di Gedung Putih, Pentagon, dan Departemen Luar Negeri) khawatir akan pembalasan mematikan terhadap pangkalan militer dan diplomat Amerika atau sekutunya," ujar seorang pejabat AS.

"Kekhawatiran akan eskalasi, termasuk ketakutan akan nuklir, terlalu dibesar-besarkan," katanya dilansir VIVA Militer dari Reuters.

Sementara itu, seorang ajudan Kongres Amerika berpendapat bahwa rudal ATACMS dengan seluruh kemampuannya tidak akan mengurangi kekuatan nuklir Rusia.

"Penilaiannya konsisten, ATACMS tidak akan mengubah kalkulasi nuklir Rusia," ucap ajudan kongres Amerika yang tidak disebutkan namanya, dikutip VIVA Militer dari Russia Today

VIVA Militer: Rudal balistik antarbenua berkekuatan nuklir militer Rusia

Photo :
  • brookings.edu

Pada 21 November 2024 lalu, Presiden Putin menegaskan bahwa pengiriman senjata ke Ukraina akan mengubah sifat konflik. Sebab, senjata canggih kiriman Barat tidak akan bekerja jika tidak ada campur tangan negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Putin mengatakan Rusia memiliki hak penuh untuk menyerang target militer di luar Ukraina, dan akan merespons dengan tegas dan setimpal jika terjadi eskalasi tindakan agresif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya