Serangan Udara Ukraina Bombardir Kursk, Jenderal Korut Terkapar

VIVA Militer: Barisan perwira tinggi militer Korea Utara (Korut)
Sumber :
  • theaustralian.com.au

VIVA – Untuk pertama kalinya seorang perwira tinggi militer Korea Utara (Korut) yang bertempur di Oblast (Provinsi) Kursk, Rusia, terluka. Jenderal kiriman Kim Jong-un tersebut terkapar akibat serangan udara Ukraina.

Intelijen Jerman: Rusia Sedang Persiapkan Perang dengan NATO

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Kyiv Independent, informasi ini diungkap oleh seorang pejabat Amerika Serikat (AS) yang identitasnya dirahasiakan.

"Seorang jenderal senior Korea Utara yang bertempur dengan pasukan Rusia di wilayah Kursk terluka dalam serangan udara Ukraina," ujar pejabat AS tersebut, Kamis 21 November 2024. 

Ancam Amerika dan Kroninya, Misteri Senjata Super Rusia Akhirnya Terbongkar

Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari The Wall Street Journal, perwira tinggi militer Korea Utara itu adalah yang pertama kali menjadi korban dalam pertempuran melawan militer Ukraina di Kursk.

VIVA Militer: Pasukan Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)

Photo :
  • Agence France-Presse
Gak Ada Ampun, Sersan TNI Ini Diseret ke Meja Hijau Lalu Dijebloskan ke Tahanan

Seperti yang diketahui, setidaknya ada 10.000 tentara Korut yang dikerahkan ke perbatasan untuk menyokong militer Rusia dalam perang melawan pasukan Ukraina.

Ambruknya seorang jenderal Korea Utara menjadi bukti jika Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) tidak mempedulikan siapa pun, jika berada di pihak Rusia maka akan menjadi sasaran tembak yang sah.

Pada Oktober 2024 lalu, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional, Laksamana Muda (Purn.) John Kirby, memberikan pernyataan terkait keterlibatan tentara Korut dalam Perang Rusia-Ukraina.

Kirby menegaskan, seluruh tentara Korut yang ikut serta dalam perang dan membantu Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) akan menjadi sasaran yang sah.

VIVA Militer: Kim Jong-un bersama perwira tinggi militer Korea Utara (Korut)

Photo :
  • kcnawatch.org

Informasi ini beredar setelah militer Ukraina menembakkan setidaknya 10 unit rudal jelajah Storm Shadow ke wilayah Kursk, yang dipasok oleh Inggris.

Meskipun sudah muncul kabar jatuhya korban di pihak militer Korea Utara, sampai saat ini Kim terus membantah bahwa pihaknya telah mengirim puluhan ribu personel ke Rusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya