Korut Luncurkan Rudal Nuklir Terkuat, Amerika Sampai Korsel Ketar-ketir

VIVA Militer: Kim Jong-un saksikan uji coba rudal balistik nuklir Korea Utara
Sumber :
  • kcnawatch.org

VIVA – Militer Korea Utara (Korut) kembali melakukan uji coba rudal balistik berkemampuan nuklir. Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengklaim, senjata tersebut adalah yang terkuat yang dimiliki oleh rezim Kim Jong-un.

Kabar Duka TNI, Kolonel Leonardo Meninggal Dunia

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari KCNA, uji coba rudal balistik Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) dilakukan untuk memberi peringatan kepada seluruh musuh negara.

Seorang pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Korea Utara, tindakan ini digelar atas perintah langsung Kim sebagai pemimpin tertinggi negara tersebut.

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

Pejabat itu juga menyatakan, hal ini menunjukkan kekuatan pertahanan Korut yang memiliki senjata modern dan strategis.

VIVA Militer: Rudal balistik nuklir Hwasong-17 militer Korea Utara

Photo :
  • defencesecurityasia.com
Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

"(Uji coba rudal balistik) memperbarui catatan terkini tentang kemampuan rudal strategis DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) dan menunjukkan modernitas dan kredibilitas pencegah strategis paling kuat di dunia," ujar pejabat tersebut.

Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Russia Today, proyektil rudal balistik militer Korea Utara berada di udara selama 87 menit. Bahkan, berada di ketinggian 7.000 kilometer dan menempuh jarak horizontal sejauh 1.000 kilometer.

Tindakan Korut ini kembali memancing kemarahan Jepang, Korsel, termasuk Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (INDOPACOM).

Komando militer Amerika pimpinan Laksamana Samuel Paparo mendesak Korea Utara untuk menahan diri, dari setiap tindakan yang dianggap mengganggu stabilitas dan pelanggaran hukum internasional.

VIVA Militer: Rudal balistik nuklir Hwasong-17 militer Korea Utara

Photo :
  • nknews.org

"Untuk menahan diri dari tindakan yang melanggar hukum dan mengganggu stabilitas," bunyi pernyataan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya