Mengenaskan, Begini Kondisi Mayat Pemimpin Hamas Yahya Sinwar
- X/@Emilymottaofc
VIVA – Rezim zionis Israel pimpinan Benjamin Netanyahu kian congkak usai pasukannya berhasil menghabisi nyawa Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar, di kota Rafah, Jalur Gaza, Palestina, Kamis 17 Oktober 2024.
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari BBC, fakta kematian Sinwar justru berbeda dengan kabar yang beredar. Suksesor Ismail Haniyeh itu disebut tak tewas akibat serangan udara, melainkan dalam kontak tembak di darat.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Sinwar tewas akibat serangan pesawat tanpa awak Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Hal tersebut didukung oleh dirilisnya sebuah video berdurasi 48 detik, yang menunjukkan sebuah bangunan yang rusak dan terlihat sosok mayat yang tengah duduk di kursi. Jasad itu diyakini militer Israel adalah Sinwar.
VIVA Militer: Tentara Israel mengelilingi mayat pemimpin Hamas, Yahya Sinwar
- X/@hoje_no
Namun demikian, Juru Bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan jika nyawa Sinwar melayang dalam kontak tembak melawan pasukan dari Brigade Bislamach ke-828 di daerah Tal al-Sultan.
Pasukan Israel disebut Hagari sempat terlibat kontak tembak dengan tiga orang anggota Hamas, sebelum berhasil menghabisi seluruhnya.
Setelah diperiksa, tentara Israel memotong jari korban yang sangat identik dengan ciri-ciri fisik Sinwar. Setelah itu, jasad tersebut dievakuasi dan diterbangkan ke Israel untuk diotopsi.
Sementara itu, sejumlah akun X (Twitter) mengunggah sejumlah gambar yang diyakini adalah mayat Sinwar. Akun bernama @hoje_no, memperlihatkan mayatSinwar tengah dikelilingi tentara Israel.
VIVA Militer: Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar
- @bassem_youssef9
Kemudian dalam akun dengan nama @Emilymottaofc, terlihat juga kondisi mayat Sinwar dengan kepala bagia kiri terdapat luka menganga.
Presiden Mesir dan Menlu Iran Bahas Situasi Timur Tengah dan Potensi Perang Regional
Presiden Mesir dan Menteri Luar Negeri Iran membahas perkembangan terkini kawasan Timur Tengah dalam pertemuan di Kairo, menurut pernyataan kepresidenan Mesir.
