Siaga Penuh, Israel Bakal Serang Iran Sebelum Pemilu Amerika
- Facebook/The Prime Minister of Israel
VIVA – Israel dikabarkan telah menyiapkan rencana serangan balasan terhadap Iran. Tindakan pasukan zionis diprediksi akan berlangsung sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden Amerika Serikat, 5 November 2024.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sadar betul akan risiko yang akan muncul jika militer Israel memulai serangan terhadap rezim Syiah Ayatollah Khamenei.
Apalagi, agresi akan dilakukan sebelum Pemilu Amerika Serikat (AS) yang akan berpengaruh dan memiliki konsekuensi pada keputusan politiknya.
Akan tetapi, Netanyahu memastikan bahwa Pemilu Amerika tidak akan berdampak pada waktu serangan.
"Kami mendengarkan pendapat pemerintah AS, tetapi kami akan membuat keputusan akhir berdasarkan kepentingan nasional Israel," ujar Netanyahu dilansir VIVA Militer dari Haaretz.
Netanyahu telah berkali-kali menegaskan bahwa Iran akan menerima respons yang keras, atas serangan yang dilancarkan ke wilayah Israel pada 14 April dan 1 Oktober 2024.
Dalam serangan nanti, Netanyahu berjanji hanya akan menyerang fasilitas dan infrastruktur militer Iran. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga tidak akan menyerang kilang minyak atau fasilitas nuklir Iran.
Meski demikian, pemerintah Amerika juga berulang kali menentang niat Israel menyerang Iran. Sebab, AS khawatir hal itu akan meningkatkan konflik bersenjata di Timur Tengah akan meluas.
Selain itu, serangan terhadap fasilitas minyak Iran bisa menyebabkan harga gas AS meroket tepat sebelum Hari Pemilihan. Hal Ini akan berpotensi merugikan Kamala Harris, yang maju menjadi calon dalam Pemilu Amerika.
Pada pekan ini, Amerika telah mengirim senjata canggih berupa baterai rudal pertahanan udara kepada Israel. Amerika juga mengerahkan pasukan tambahan ke wilayah tersebut, meskipun ada peringatan dari Iran.