Gagal Kabur, Komandan Brigade Tempur Ukraina Diringkus Pasukan Rusia

VIVA Militer: Brigade Mekanis Terpisah ke-150 militer Ukraina
Sumber :
  • militaryland.net

VIVA – Pasukan militer Rusia secara masif menggempur kota industri Toretsk, Bakhmut, Republik Rakyat Donetsk (DPR), Kamis 19 September 2024. Seorang perwira militer Ukraina yang merupakan komandan brigade tempur, berhasil ditangkap.

Menhan Sjafrie, Menkomdigi, Kepala BIN, dan Panglima TNI Gelar Rapat Perangi Judi Online

Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, perwira militer yang diringkus pasukan Rusia adalah Letnan Kolonel Viktor Pavlush.

Pavlush adalah Komandan Brigade Mekanis Terpisah ke-150 Angkatan Bersenjata Ukraina, yang dikerahkan untuk memperkuat posisi pertahanan pasukan Volodymyr Zelensky di wilayah Bakhmut.

Militer Israel Siapkan Operasi Gempur Fasilitas Nuklir Iran

Saat diinterogiasi, Pavlush mengatakan bahwa ia bermaksud untuk mundur ke pinggiran kota Toretsk.

VIVA Militer: Brigade Mekanis Terpisah ke-150 militer Ukraina

Photo :
  • reddit.com
Kembali Beraksi, Satgas TNI Habema Rebut Hati Warga Kampung Bombam Papua Pegunungan

Akan tetapi, serangan artileri militer Rusia yang konsisten membuat ia dan pasukannya gagal mencapai posisi yang ditentukan.

"Kami tidak mencapai posisi tersebut, kami terhalang oleh (serangan) mortir dan artileri,” ucap Pavluh dilansir VIVA Militer dari Argumenty i Fakty (AIF).

“Kemudian mereka berlarian di malam hari, bersembunyi dari pesawat tanpa awak (drone) dan mortir," katanya.

Pavlush sempat menjaga asa untuk keluar dari gempuran artileri militer Rusia, dengan bersembunyi di rumah-rumah kosong yang ditinggal pemiliknya.

VIVA Militer: Brigade Mekanis Terpisah ke-150 militer Ukraina

Photo :
  • reddit.com

Akan tetapi, intensitas serangan unit Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) sama sekali tak menurun. Sehingga pada akhirnya, Pavlush memilih untuk menyerahkan diri.

"Kami dikirim dalam perjalanan dengan satu tujuan. Para prajurit benar-benar menjadi umpan meriam," ujar Pavlush.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya