Terkuak, Milisi Houthi Yaman Ikut Pasukan Rusia Gempur Front Timur Ukraina
- npr.org
VIVA – Di balik ganasnya agresi militer Rusia di front timur Ukraina, terkuak eksistensi milisi Houthi Yaman yang ikut berperang di kubu Vladimir Putin.
Seperti yang diketahui, pasukan para militer pimpinan Abdul Malik al-Houthi menunjukkan kekuatannya dengan memblokade Laut Merah dari kapal-kapal komersial maupun militer negara-negara Barat.
Aksi Houthi adalah bentuk solidaritas terhadap serangan brutal militer Israel di Jalur Gaza, Palestina, yang sudah menelan lebih dari 41.000 korban jiwa.
Siapa sangka, ternyata milisi Houthi juga mengirim pasukannya ke Ukraina untuk bergabung dengan tentara Rusia dari Distrik Militer Utara.
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari media Rusia, Argumenty i Fakty (AIF), keberadaan milisi Houthi di Ukraina pertama kali diungkap oleh Pasukan Keamanan Belarus.
Pasukan Keamanan Belarus menyatakan jika pihaknya menyaksikan keberadaan dua orang anggota milisi Houthi, yang bertempur bersama pasukan militer Rusia.
Sayangnya, militer Belarus tidak menjelaskan secara rinci di wilayah mana pasukan Rusia dan milisi Houthi terlibat konfrontasi bersenjata.
Houthi adalah unit paramiliter yang berbasis di Yaman dan berdiri pada 1994. Pasukan yang bernama lain Ansar Allah ini merupakan proksi Iran, yang merupakan salah satu sekutu utama Rusia.
Selain berafiliasi dengan Iran dan Rusia, Houthi juga memiliki hubungan dengan negara komunis Korea Utara (Korut).
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap News Agency, pada Januari 2024 milisi Houthi menerima sejumlah unit rudal dari Korut melalui Iran.