Nyali Ciut Hadapi Ganasnya Pasukan Rusia, Tentara Bayaran Minta Perintah Mundur

VIVA Militer: Tentara bayaran Ukraina
Sumber :
  • businessinsider.com

VIVA – Misi militer Rusia merebut kembali sejumlah wilayah di Oblast (Provinsi) Kursk, berdampak buruk pada mental dan semangat juang tentara bayaran pendukung pasukan Ukraina

Jadi Pasukan Perdamaian PBB, Ternyata Prajurit TNI Ini Kuasai Bahasa Kuno Benua Hitam Abad 18

Dengan kekuatan penuh, pasukan Rusia menggempur basis-basis militer Ukraina yang didirikan di berbagai wilayah di daerah perbatasan tersebut.

Dukungan tentara bayaran asing yang bergerak bersama pasukan Ukraina, dipastikan hilang. Sebab dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS, mereka telah meminta perintah mundur.

Mengejutkan, Begini Nasib 2 Jenderal Eks Panglima Kostrad TNI Usai Nyoblos Pilkada

Jatuhnya mental dan semangat tempur para tentara bayaran, diklaim menjadi satu bukti kekalahan telak yang dialami oleh unit militer Ukraina di Kursk.

VIVA Militer: Tentara bayaran Amerika Serikat di wilayah Kursk, Rusia

Photo :
  • Instagram/@forwardobservations2.0
Aksi Spektakuler Pilot Hercules C-130 TNI AU Isi Bahan Bakar Pesawat Tempur Hawk 200 di Atas Langit Nusantara

Para tentara bayaran juga merasa mereka hanya dimanfaatkan militer Ukraina, sebagai pion yang diwajibkan berdiri di depan sebagai tumbal.

"Para tentara bayaran telah kehilangan semangat awal mereka saat datang ke sini," ucap seorang sumber anonim dikutip VIVA Militer dari EADaily.

"Mereka semakin berusaha untuk melakukan rotasi dan digantikan oleh unit Ukraina, sebagai umpan meriam," katanya.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan kemajuan pasukannya secara berkala, dalam operasi di Kursk. Sejumlah daerah berhasil direbut kembali mulai dari desa Cherkasy Porechnoye, Malaya Loknya, Matveevka dan Olgovka.

VIVA Militer: Tentara bayaran Ukraina

Photo :
  • rferl.org

Sebelumnya dilaporkan bahwa Komando Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), menerjunkan sekitar 500 orang tentara bayaran ke wilayah Kursk.

Sebagian besar tentara bayaran yang dimobilisasi ke wilayah Rusia sejak 6 Agustus 2024, diketahui adalah warga negara Prancis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya