Ledakan Hantam Bandara Internasional Baghdad, Sehari Jelang Kedatangan Presiden Iran
- aawsat.com
VIVA – Bandara Internasional Baghdad, Irak, kembali menjadi sasaran serangan bom, Selasa 10 September 2024 malam waktu setempat. Serangan tersebut menargetkan lokasi yang digunakan militer Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Asharq Al-Awsat, ledakan di Bandara Internasional Baghdad terjadi sehari sebelum kedatangan Presiden Iran, Masoud Pezeshkhian.
Kunjungan ke Irak menjadi perjalanan resmi pertama kalinya bagi Pezeshkian, sejak didapuk mennggantikan posisi mendiang Ebrahim Raeisi pada 28 Juli 2024 lalu.
Militer Irak menyatakan jika ledakan terdengar sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Di mana, titik ledakan berasal dari sebuah area yang digunakan oleh para penasihat koalisi internasional pimpinan Amerika.
Namun demikian hingga berita ini diturunkan otoritas keamanan Irak belum bisa memastikan penyebab ledakan, termasuk bahan peledak yang digunakan.
Kemudian, belum ada satu pun pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden ini. Ketiga hal ini menjadi prioritas investigasi otoritas keamanan Irak.
Beruntung tidak ada korban jiwa akibat ledakan ini. Sementara, aktivitas penerbangan dan lalu lintas udara sipil di Bandara Internasional Baghdad tetap berjalan seperti biasa.
Seorang pejabat keamanan Irak yang identitasnya dirahasiakan, menyatakan bahwa pelaku serangan bom diduga bertujuan untuk menargetkan lokasi dukungan logistik koalisi pimpinan AS.
Sebab menurutnya, sebagian pejabat koalisi juga ikut serta dalam persiapan penerimaan kunjungan Presiden Iran. Dalam 11 bulan terakhir, milisi Irak yang disokong Iran secara konsisten menyerang pangkalan dan pasukan militer Amerika di Irak.
Hal itu merupakan balasan yang dilancarkan milisi Irak sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Gaza, Palestina, yang tengah menghadapi agresi militer Israel.
Salah satu kelompok milisi Irak yang didukung Iran, Kataib Hezbollah, diyakini sebagai otak di balik serangan bom di Bandara Internasional Baghdad. '
Akan tetapi, lewat juru bicaranya, Jaafar al-Husseini, Kataib Hezbollah membantah tuduhan tersebut. Al-Husseini yakini aksi ini dilakukan oleh pihak yang tak senang dengan kedatangan Presiden Iran ke Irak.
"Penargetan bandara tersebut dilakukan oleh tangan-tangan mencurigakan, dan tujuannya adalah untuk mengganggu kunjungan presiden Iran ke Baghdad," ucap al-Husseini.