Siap Gempur Hizbullah, Israel Ancam Jadikan Lebanon Seperti Gaza

VIVA Militer: Bendera Hizbullah Lebanon di perbatasan Israel
Sumber :
  • axios.com

VIVA – Belum berakhir agresi militer di Jalur Gaza, Palestina, rezim zionis mengklaim akan segera melebarkan zona perang hingga ke Lebanon. Hal ini bahkan dibenarkan oleh anggota Parlemen Israel (Knesset) dari Partai Likud, Nissim Vaturi.

Wow... Rekor Super Cepat, Setahun 4 Jenderal TNI Gonta-ganti Pegang Jabatan Top di Kostrad Ini

Vaturi bahkan mengungkap rencana operasi militer Israel ke Lebanon, dengan serangan pendahuluan selama empat hingga lima hari, dalam pertemuan Knesset, Senin 9 September 2024.

Politisi yang juga anggota Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset ini mengklaim bahwa rencana ini telah disetujui oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Lebanon Siaga Tinggi Jelang Serangan Besar Israel, 150 Rumah Sakit Disiapkan

Sesumbar, Vaturi bahkan menyatakan jika militer Israel aka menjadikan wilayah Dahiyeh yang terletak di pinggiran ibukota Beirut, menjadi seperti Gaza.

VIVA Militer: Anggota Parlemen Israel (Knesset), Nissim Vaturi

Photo :
  • jpost.com
4 Hari Muncul di Perairan RI, Kapal Selam Asing Berbobot 3000 Ton Akhirnya Pergi ke Lautan Lepas

"Hanya tinggal beberapa hari (sebelum perang besar meletus antara Israel dan Hizbullah di Lebanon)," ucap Vaturi dilansir VIVA Militer dari The Times of Israel.

"Ketika ini terjadi, daerah pinggiran Dahiyeh di Beirut,  benteng utama Hizbullah, akan terlihat seperti Gaza. Tidak ada cara lain. Ini adalah sesuatu yang akan berkembang dalam beberapa hari mendatang," katanya.

Vaturi juga mengatakan bahwa Netanyahu telah memberikan pengarahan kepada para pejabat tinggi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Minggu 8 September 2024. 

Perintahnya jelas, memulai serangan terhadap kelompok milisi Hizbullah Lebanon.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di perbatasan Lebanon

Photo :
  • aljazeera.com

"Kami harus mengakhiri kisah ini. Saya pikir sudah waktunya untuk menangani wilayah utara. Kita tidak bisa terus berdiri di pinggir dan melihat diri kita kehilangan wilayah utara," ujar Vaturi melanjutkan. 

"Kami akan membuat keputusan. Hizbullah tidak mau bergerak dari perbatasan, jadi kita perlu menangani ini dengan perang yang dahsyat. Kesabaran kami sudah habis," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya