Rudal Balistik Rusia Hantam Poltava, Puluhan Tentara Ukraina Tewas

VIVA Militer: Dampak serangan rudal Rusia di kota Poltava
Sumber :
  • X/@RaduHossu

VIVA – Militer Rusia kembali melancarkan serangan rudal ke wilayah Ukraina. Kali ini, dua rudal balistik pasukan Vladimir Putin menghantam kota Poltava, Provinsi (Oblast) Poltava, Selasa 3 September 2024.

Unkris Gandeng Universitas Moskow, Gelar Kelas Pembelajaran Bahasa Rusia

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari The Defense Post, serangan rudal Rusia berakibat tewasnya 51 orang. Dari seluruh korban tewas, terdiri dari lusinan prajurit militer Ukraina dan warga sipil.

"Setidaknya 51 orang tewas dan ratusan lainnya terluka pada hari Selasa, dalam serangan rudal Rusia di kota Poltava, Ukraina," bunyi pernyataan pemerintah kota Poltava.

Lagi-lagi, Rumah Dinas Komandan TNI di Purwakarta Diserbu Ratusan Warga

Lebih lanjut pemerintah kota Poltava menyatakan bahwa serangan ini adalah salah satu yang paling destruktif, sepanjang agresi militer Rusia berlangsung sejak 24 Februari 2022.

VIVA Militer: Dampak serangan rudal Rusia di kota Poltava

Photo :
  • X/@ug_chelsea
Setelah Korut, Kini Giliran Korsel Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Kuning

Pasca insiden, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan jika Rusia yang disebutnya sebagai "Negara Sampah" harus bertanggung jawab atas insiden maut ini.

Sebab selain menewaskan 51 orang, hantaman rudal balistik Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) juga melukai lebih dari 270 orang. 

Sejumlah korban bahkan disebut Zelensky masih tertimbun di reruntuhan bangunan, dan masih menjadi target pencarian dan evakuasi.

"Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, serangan Rusia ini menewaskan 51 orang," ucap Zelensky dikutip VIVA Militer dari Kyiv Post.

"Jumlah korban luka 271 orang. Kami tahu ada orang-orang yang tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur. Segala upaya dilakukan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa," katanya.

Tiga negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengutuk serangan brutal militer Rusia.

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menegaskan akan terus menyuplai senjata ke Ukraina, termasuk sistem rudal pertahanan udara.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menyatakan bahwa serangan itu adalah sebuah tindakan agresi yang sangat memuakkan. 

Kemudian Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menyebut aksi brutal militer Rusia di bawah kendali Vladimir Putin tidak mengenal batas.

Selain di Poltava, rudal Rusia juga menghantam kota Lviv, Provinsi Lviv, yang menurut laporan Euronews menewaskan tujuh orang warga sipil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya