Terima Info Intelijen, Jenderal Kirilov Ungkap Siasat Ukraina Gunakan Senjata Kimia

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU)
Sumber :
  • reuters.com

VIVA – Komandan Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi dan Kimia militer Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirilov, mengungkap fakta jika Ukraina sedang membuat rencana untuk menggunakan senjata kimia dalam perang.

Kembali Beraksi, Satgas TNI Habema Rebut Hati Warga Kampung Bombam Papua Pegunungan

Pernyataan Kirilov ini diungkap dalam pengarahan kepada sejumlah awak media, terkait tugas yang dilakukan oleh unitnya. Khususnya dalam perang di Ukraina.

Menurut Kirilov, saat ini militer Ukraina terus berupaya untuk meningkatkan penggunaan senjata kimia. Yang terbaru adalah pembuatan peluru khusus yang kompatibel, digabungkan dengan sistem artileri kiriman negara-negara Barat.

Kolonel Legendaris Marinir TNI Meninggal 15 Bulan Usai Dianugerahi Penghargaan oleh Prabowo

Informasi strategi yang sedang dibuat oleh Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), diklaim Kirilov diterima dari unit intelijen operasi militer Rusia

VIVA Militer: Letnan Jenderal Igor Kirilov

Photo :
  • TASS/Anton Novoderezhkin
Eks Pasukan Khusus Kopasgat TNI, Mayor Parjana Meninggal Dunia

Unit intelijen disebut Kirilov berhasil merebut sebuah dokumen, yang ternyata berisi tentang siasat penggunaan senjata kimia.

Jenderal Igor Kirillov memberi pengarahan kepada media mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh divisinya dalam konteks konflik Ukraina. Ia mengatakan pasukan Kiev tetap menjadi ancaman dalam hal pelanggaran Konvensi Senjata Kimia (CWC).

"Intelijen operasi menunjukkan bahwa pasukan Ukraina sedang mempersiapkan peluru kimia yang kompatibel dengan sistem artileri buatan Barat," ujar Kirilov dilansir VIVA Militer dari Russia Today.

Kirilov juga membagikan beberapa halaman dari buku panduan Ukraina, terkait penggunaan howitzer self-propelled (meriam bergerak sendiri) M109 155mm rancangan Amerika Serikat (AS), dalam konfigurasi A3GN dan A4.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU)

Photo :
  • thedefensepost.com

Dalam buku panduan tersebut berisi petunjuk dan penjelasan tentang cara membedakan serta menangani amunisi dengan muatan kimia.

Kirillov mengatakan para ahli senjata kimia Rusia telah mengidentifikasi lebih dari 400 kasus senjata terlarang,  yang diduga digunakan militer Ukraina selama konflik yang sedang berlangsung. 

Di antara bukti-bukti tersebut, ditemukan antara lain  pengiriman sekitar 500 ton Triethanolamine (TEOA) ke Ukraina. 

"Pada bulan Juli (2024) saja, sebuah perusahaan Ukraina mengimpor lebih dari 160 ton senyawa tersebut, dan Rusia tidak menemukan bukti bahwa bahan kimia tersebut dimaksudkan untuk tujuan damai, kata Kirillov melanjutkan.

VIVA Militer: Unit pasukan perlindungan senjata kimia militer Rusia

Photo :
  • eng.mil.ru

"Saya ingin mengingatkan Anda bagaimana pembelian bahan kimia serupa oleh Suriah menyebabkan kegemparan di antara negara-negara Barat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya