Pengkhianat, Orang Dalam Hamas yang Jadi Cepu Israel Saat Bunuh Komandan Brigade Al-Qassam
- aawsat.com
Jerusalem, VIVA – Tepat satu bulan setelah kematian Komandan Brigade Izz ad-Din al-Qassam, Mohammed Deif, seorang anggota Hamas diklaim sebagai informan yang diutus oleh militer Iseael. Orang dalam itu yang diyakini sebagai "cepu" di balik kematian Deif.
Seperti yang diketahui, Deif tewas dalam serangan udara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 13 Juli 2024. Deif meninggal dunia dua pekan sebelum Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, yang juga diyakini tewas akibat ulah rezim zionis.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Al Arabiya, anggota Hamas yang menjadi informan buat Israel itu sudah diamankan dan diinterogasi. Pria yang tidak diungkap identitasnya ini, mengungkap bagaimana caranya bekerja hingga berujung pada tewasnya Deif.
Informan ini sebelumnya diberi tanggung jawab untuk mengirim pesan tertulis dari Komandan Brigade al-Qassam di Rafah, Mohammed Shabana, kepada seluruh anggota senior Hamas lainnya.
Dalam laporan lain yang dilansir VIVA Militer dari The Times of Israel, pesan tertulis secara fisik adalah bagian dari strategi Hamas untuk berkoordinasi selama perang agar tak terlacak tentara Israel.
Pria yang menjabat sebagai kurir dalam Hamas, kemudian melakukan kontak dengan militer Israel terkait tugas yang dibebankan kepadanya.
Informan itu kemudian menerima perintah untuk kembali melapor, hanya jika keberadaan Deif diketahui. Tak lama kemudian, sang pengkhianat ini berhasil memastikan posisi Deif, setelah diberikan foto Deif oleh militer Israel.
Saat diinterogasi oleh Hamas, informan tersebut mengakui bahwa ia melihat Deif di Rafah dan membocorkan keberadaannya di Rafah. Seketika, militer Israel langsung membombardir daerah Al-Mawasi tempat Deif berada.
Meskipun, ada juga yang meyakini jika Deif tewas di wilayah Khan Younis saat serangan udara Israel menghantam sebuah gedung. Deif dijadwalkan bertemu dengan Komandan Brigade al-Qassam di Khan Younis, Rafa'a Salameh.
IDF mengklaim, sebelum melancarkan serangan ke gedung tempat pertemuan Deif, unit jet tempurnya lebih dulu melakukan patroli di kawasan Khan Younis. Sesudahnya, baru turun perintah untuk mengeksekusi pentolan sayap militer Hamas itu.