Siapkan Perang Lawan Israel, Iran Minta Lusinan Rudal Canggih dari Rusia
- rbth.com
Teheran, VIVA – Kemungkinan perang antara Iran dan proksinya melawan Israel semakin terbuka. Sebab, negara Syiah itu dikabarkan terus meningkatkan kekuatan tempurnya setelah serangan di Teheran pekan lalu.
Seperti yang diketahui, sebuah serangan terjadi di ibukota Teheran, 31 Juli 2024 lalu. Serangan itu terjadi menjelang pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeskhian.
Meski masih simpang siur, nyatanya serangan tersebut menewaskan Kepala Biro Politik Hamas Palestina, Ismail Haniyah.
Selain itu, serangan udara militer Israel juga menghabisi nyawa komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, di hari yang sama. Faktanya, Iran adalah pendukung utama kedua kelompok politik militer tersebut, baik Hamas maupun Hizbullah.
Setelah insiden maut itu, Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran, Ayatollah Khamenei, menegaskan janjinya untuk membalas kematian Haniyeh dan Shukr kepada Israel dan sekutu utamnya, Amerika Serikat (AS).
Menghadapi kemungkinan perang, Iran dikabarkan telah meminta rudal sistem pertahanan udara canggih kepada sekutu utamanya, Rusia.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari The New York Times, militer Iran saat ini tengah mencari strategi untuk melindungi fasilitas vital dari kemungkinan serangan Israel
Selain sistem pertahanan udara, Iran juga meminta radar canggih milik Rusia yang disampaikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.
Permintaan itu disampaikan langsung oleh Bagheri dalam pertemuannya dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Jenderal Sergei Shoigu, di Teheran, Senin 5 Agustus 2024.
Sejak 2022, Iran telah memasok ribuan pesawat tanpa awak (drone) kepada Rusia, sebagai dukungan dalam perang di Ukraina.
Kedua negara juga sepakat untuk memperluas kerja sama militer dan intelijen, yang dikonfirmasi dalam pakta bilateral.
Sejumlah pengamat militer mengatakan Rusia tidak mampu menolak permintaan bantuan Iran. Pasalnya, rezim Vladimir Putin sangat bergantung pada drone Iran. Meskipun di sisi lain, Rusia memiliki hubungan dengan Israel.
Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Kyiv Independent, Iran dikabarkan mencoba meminta sejumlah sistem pertahanan udara Rusia seperti Pantsir-S1, Tor-M2, Buk-M2, dan Buk-M3 dan S-400 varian terbaru.