Korut Makin Siap Perang, Kim Jong-un Resmikan Ratusan Rudal Balistik

VIVA Militer: Kim Jong-un meresmikan ratusan peluncur rudal balistik
Sumber :
  • independent.co.uk

Pyongyang, VIVA – Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, secara langsung mengawasi pengiriman dan peresmian ratusan rudal balistik terbaru kepada Tentara Rakyat Korea (KPA) di Pyongyang, Minggu 5 Agustus 2024.

Antisipasi Bencana Nasional, Pangkogabwilhan II Cek Kesiapan Pasukan PRCPB Yonzipur 10 Kostrad

Ratusan rudal balistik berkemampuan nuklir terbaru akan meningkatkan kekuatan militer Korea Utara, dalam menghadapi ancaman dari Korea Selatan (Korsel), Jepang dan Amerika Serikat (AS).

Dalam kesempatan itu, Kim memberikan pidato di depan ribuan tentara Korea Utara yang disebut sebagai senjata serangan taktis dengan teknologi mutakhir.

4 Kapal Perang Terlibat Dalam Latma Helang Laut Antara TNI AL dan Royal Brunei Navy di Laut Jawa

Menurut laporan Kantor Berita Korea Utara, KCNA, militer Korea Utara secara resmi menerima sekitar 250 unit peluncur rudal balistik terbaru yang langsung diserahkan oleh Kim Jong-un.

VIVA Militer: Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un

Photo :
  • independent.co.uk
Kabar Duka TNI, Kolonel Leonardo Meninggal Dunia

Seperti yang diketahui, militer Korea Utara secara konsisten terus melakukan uji coba nuklir hingga yang terakhir kali pada Juli 2024. 

Pyongyang terus mendapat kecaman dari Korsel, Jepang dan AS akibat tindakan tersebut yang dianggap sebagai provokasi.

Dalam pidatonya, Kim menegaskan Korut akan terus meningkatkan kesiapan nuklir dengan tujuan menanggapi ancaman apapun dan melindungi rakyat.

Dan yang menurutnya paling utama adalah menimbun unit senjata nuklir adalah bagian dari peningkatan kekuatan. Hal itu adalah cara terbaik untuk melawan ancaman nuklir dari Amerika Serikat.

VIVA Militer: Kim Jong-un meresmikan ratusan peluncur rudal balistik

Photo :
  • independent.co.uk

"Perdamaian dijamin oleh kemampuan membela diri yang mutlak dan tak tertandingi," ucap Kim dilansir VIVA Militer dari The Economic Times.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya