Teror Armada Perang Amerika, Rusia Senjatai Milisi Houthi dengan Rudal Termonuklir

VIVA Militer: Rudal jelajah nuklir P-800 Onyx buatan Rusia
Sumber :
  • defense-studies.blogspot.com

VIVA – Tingkat ketegangan di Laut Merah dikhawatirkan meningkat setelah muncul kabar jika Rusia akan mengirim rudal nuklirnya ke Yaman. Rezim Vladimir Putin disebut akan menyokong milisi Houthi untuk mengusir armada perang Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dari kawasan tersebut.

Seorang informan anonim mengatakan bahwa armada tempur militer Amerika Serikat di Laut Merah menerima ancaman serius, yang melibatkan rudal jelajah berkemampuan nuklir P-800 Onyx buatan Rusia.

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Middle East Eye, Putin akan mengintensifkan apa yang disebut dengan "dilema strategis Barat" di kawasan Timur Tengah. 

Hal ini dijabarkan dengan memperkuat milisi Houthi, yang juga berafiliasi dengan Iran. Meski demikian, Kremli belum membuat pernyataan resmi apa pun tentang masalah ini, meskipun ada pertanyaan dari media. 

VIVA Militer: Rudal jelajah nuklir P-800 Onyx buatan Rusia

Photo :
  • sputniknews.com

Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Newsweek, kolaborasi Moskow dengan Houthi merupakan bagian dari peningkatan hubungannya dengan Iran. 

Kemitraan yang semakin erat ini merupakan langkah strategis Kremlin untuk menjalin ikatan yang lebih kuat dengan faksi-faksi anti-Barat. Terutama pasca agresi militer Rusia ke Ukraina yang dilancarkan sejak Februari 2022.

Pada awal 2024, milisi pimpinan Abdul Malik al-Houthi sepakat untuk tidak menyerang kapal-kapal Rusia atau China. Kemudian pada Maret lalu, anggota politbiro Houthi, Ali al-Kahoum, menyoroti kemitraan dan pertukaran pengetahuan yang berkembang antara Yaman, Rusia, China, dan negara-negara BRICS. 

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

"Kerja sama ini bertujuan untuk melemahkan pengaruh Amerika dan Barat di kawasan Laut Merah," ucap al-Kahoum dinukil VIVA Militer dari Kyiv Independent

VIVA Militer: Milisi Houthi Yaman

Photo :
  • theguardian.com
Kabar Duka TNI, Kolonel Leonardo Meninggal Dunia

Kelompok BRICS awalnya mencakup Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Sejak saat itu, kelompok ini berkembang hingga mencakup Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, dan Uni Emirat Arab. 

Kelompok Houthi saat ini memiliki rudal Rusia itu setelah mendapatkannya melalui Suriah dan dari milisi Hizbullah Lebanon. Milisi Houthi diyakini telah  mengembangkan rudal hipersoniknya sendiri sejak Maret 2024. 

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

"Pasukan rudal kelompok tersebut berhasil menguji rudal yang dapat mencapai kecepatan hingga 8 Mach dan menggunakan bahan bakar padat," kata seorang sumber militer yang dekat dengan kelompok Houthi dengan identitas yang dirahasiakan.

VIVA Militer: Rudal balistik militer Iran

Iran Bersiap Serang Balik Israel, Kata Penasihat Senior Ali Khamenei

Penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Iran sedang menyiapkan langkah-langkah untuk memberikan “respons yang tepat” terhadap Israel.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024