Amerika dalam Bahaya, Teknologi Rudal Canggihnya Dibongkar Rusia

VIVA Militer: Tentara Rusia bongkar teknologi rudal kendali Amerika Serikat
Sumber :
  • ria.ru

VIVA  – Sebuah senjata andalan militer Ukraina yang diimpor dari Amerika Serikat (AS), rudal kendali MGM-140 Army Tactical Missile System (ATACMS), berhasil disita oleh tentara Rusia, Selasa 2 Juli 2024.

Lolos Jadi Prajurit TNI, Pemuda Ini Menangis Peluk Ibunya di Depan Jenderal Kakap Marinir

Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, setelah rudal Amerika itu berhasil ditembak jatuh kemudian dibongkar untuk dipelajari teknologinya.

Lewat akun X (Twitter) resiminya, RIA Novosti menyebar video yang menunjukkan seorang tentara Rusia spesialis teknologi senjata menjelaskan sistem panduan rudal ATACMS yang diperoleh dalam kondisi utuh.

Tak Cuma Amerika, Negara Eropa Ini Pendukung Terbesar Genosida Israel di Gaza

Dalam video berdurasi 2 menit 5 detik, tentara Rusia tersebut mengatakan bahwa yang ada di depannya adalah sistem kendali rudal tersebut.

VIVA Militer: Rudal MGM-140 ATACMS buatan Amerika Serikat (AS)

Photo :
  • defensenews.com
Licik, Netanyahu Kirim Bos Intelijen Israel Buat Negosiasi dengan Hamas

Sang prajurit menunjukkan label di bagian belakang sistem pemandu, yang menunjukkan rudal tersebut berasal dari pangkalan Angkatan Darat AS di Alabama. 

Bisa dipastikan, rudal ini diterbangkan ke Ukraina dari Redstone Arsenal di kota Huntsville.

Terkuaknya identitas rudal tersebut, menjadi informasi penting yang  tersebut akan memungkinkan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) mempelajari bagaimana rudal tersebut dipandu saat sedang terbang.

"Ada tiga giroskop cincin laser. Berkat mereka, lintasan balistik tetap terarah. Antena GPS, yang dengannya koreksi dilakukan di bagian utama dan akhir lintasan balistik," ujar tentara Rusia itu.

Sebagai informasi, rudal kendali ATACMS adalah senjata yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan dirgantara dan pertahanan AS, Lockheed Martin

Rudal ATACMS yang digunakan oleh militer Amerika Serikat sejak 1991 diklaim mampu menjangkau jarak sasaran sejauh 190 mil (300 kilometer), dengan kecepatan 3 Mach (3704,4 kilometer per jam).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya