Tentara Israel Klaim Bantai Puluhan Pasukan Hamas

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)
Sumber :
  • timesofisrael.com

VIVA – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menghabisi puluhan anggota Hamas, dalam kontak tembak yang terjadi di wilayah Shejaiya, Gaza, Palestina, Minggu 30 Juni 2024.

Pertamina Eco RunFest 2024, Dorong Pemberdayaan UMKM hingga Pertegas Komitmen Capai NZE 2060

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari The Times of Israel, unit militer Israel melancarkan serangan ke sejumlah gedung dan terowongan di Shejaiya,

Dalam pernyataannya, militer Israel memastikan sekitar 40 orang pasukan Hamas yang tewas dalam serangan tersebut. Angka tersebut merujuk pada anggota kelompok tersebut yang diidentifikasi bersenjata.

Israel Kembali Gempur Lebanon Selatan, Tewaskan 35 Orang dalam Sehari

"Setidaknya 40 anggota Hamas telah dibunuh oleh pasukan Israel di lingkungan Shejaiya, Gaza, selama serangan tepat sasaran baru di sana," bunyi pernyataan Pasukan Pertahanan Israel.

VIVA Militer: Situasi porak-poranda bangunan di kawasan Shejaiya, Gaza

Photo :
  • france24.com
Menag Ajak Ribuan Jemaah Umrah Doakan Kemajuan Indonesia dan Perjuangan Palestina

Selain itu, tentara Israel juga menyatakan telah membunuh anggota Hamas lainnya di wilayah Rafah. Akan tetapi tidak secara rinci menjelaskan jumlahnya.

Seperti halnya di Shejaiya, tentara Israel juga menggelar operasi dengan target sejumlah terowongan yang dibangun pasukan Hamas. Terutama di Koridor Netazrim, bagian tengah Jalur Gaza.

Misi menggempur wilayah Shejaiya terkonfirmasi dilakukan oleh oleh Divisi ke-98 Komando Pusat, Brigade Lapis Baja ke-7 dan Brigade Pasukan Lintas Udara Komando Utara.

Di tengah serangan, Perdana Israel Menteri Benjamin Netanyahu, kembali menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menghentikan agresi militer di Gaza.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)

Photo :
  • timesofisrael.com

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan kondisi di Gaza semakin kritis setelah kurangnya bahan bakar yang membuat seluruh rumah sakit ditutup. 

Sebab seluruh fasilitas kesehatan tidak bisa mengoperasikan generator oksigen yang tersisa di Jalur tersebut, seandainya lebih banyak bahan bakar tidak tiba dalam 48 jam ke depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya