Nafsu Gempur Hizbullah, Israel Ternyata Krisis Jumlah Tentara

VIVA Militer: Tentara wanita Israel
Sumber :
  • globalnews.ca

VIVA – Di tengah santernya kabar akan dilancarkannya agresi militer Israel ke Lebanon, sebuah fakta justru terkuak. Rezim zionis Benjamin Netanyahu ternyata mengalami krisis jumlah personel, yang bisa berakibat fatal jika berani menantang Hizbullah.

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membentuk unit baru dengan nama Brigade 96 atau Brigade David (Daud). 

Unit tersebut dibentuk dalam persiapan untuk melancarkan serangan terhadap milisi Hizbullah Lebanon. 

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

Komando militer Israel menunjuk Mayor Moti Baruch sebagai pimpinan brigade tersebut, termasuk menyiapkan seluruh personel sebelum memasuki zona pertempuran.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)

Photo :
  • telegraph.co.uk
KRI SIM-367 Gantikan KRI Diponegoro, Satgas MTF TNI AL Siap Jaga Perdamaian Dunia

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Shafaq News, Brigade David terdiri dari sejumlah sukarelawan, pensiunan tentara Israel, anggota komunitas Yahudi ultra-Ortodoks Heredim dan tentara wanita.

Total, unit baru Pasukan Pertahanan Israel ini akan diperkuat oleh sekitar 40.000 personel. Dengan tujuan, meningkatkan kapasitas militer.

"Militer Israel menghadapi kekurangan tentara dan pejuang, yang menyebabkan pembentukan brigade ringan baru," ujar seorang sumber yang identitasnya dirahasiakan. 

"(Brigade David) terdiri dari pensiunan dan sukarelawan, termasuk anggota komunitas Haredim," katanya dikutip VIVA Militer dari media Israel Walla.

VIVA Militer: Tentara Israel

Photo :
  • insider.com

Kemungkinan besar masuknya komunitas Heredim ke dalam Brigade David militer Israel, adalah langkah yang diambil Netanyahu untuk menjaga hubungan politik dengan dua partai Yahudi ultra-Ortodoks dalam koalisinya.

Sebab sebelumnya, Mahkamah Agung Israel mendesak militer Israel untuk merekrut siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks dalam unit militer.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya