Drone Israel Jatuhkan Bom di Lebanon Selatan, Perang Dimulai

VIVA Militer: Serangan drone militer Israel ke wilayah Lebanon selatan
Sumber :
  • wsj.com

VIVA  – Rencana militer Israel untuk segera menggempur Lebanon akhirnya terlaksana. Sebuah bom dijatuhkan drone tempur tentara zionis di kota Taybeh, Lebanon Selatan, Selasa 25 Juni 2024.

Informasi serangan militer Israel dilansir VIVA Militer dari media Lebanon, National News Agency (NNA), yang juga mengabarkan bahwa serangan juga menargetkan dua kota lainnya di wilayah selatan.

Dengan menggunakan artileri berat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menembaki pinggiran kota Khiam dan Blida, yang berjarak 396,8 kilometer dari kota Kiryat Shmona Israel.

Serangan ini terjadi di tengah desakan Amerika Serikat (AS) terhadap Israel, agar tidak menjalankan nafsunya untuk menggempur Lebanon.

VIVA Militer: Serangan artileri militer Israel ke wilayah Lebanon

Photo :
  • ahram.org.eg

Amerika bersikeras melarang serangan tersebut, agar konflik bersenjata di Timur Tengah tidak meluas. 

VIVA Militer melaporkan dalam berita Senin 24 Juni 2024, Panglima Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Charles Q. Brown Jr., juga mengutarakan kekhawatirannya atas rencana Israel.

Menurut Brown, serangan ke Lebanon akan memancing kemarahan Iran yang notabene adalah penyokong utama Hizbullah.

Tentara Israel Klaim Bantai Puluhan Pasukan Hamas

 Mantan Kepala Staf Angkatan Udara AS itu juga menyebut bahwa Iran punya dukungan lebih kepada Hizbullah dibandingkan sokongannya terhadap Hamas.

VIVA Militer: Serangan artileri militer Israel ke wilayah Lebanon selatan

Photo :
  • tass.com
66 Persen Warga Israel Tidak Ingin Benjamin Netanyahu jadi Perdana Menteri Lagi

"(Iran) akan lebih cenderung mendukung Hizbullah. (Iran memang) mendukung militan Hamas di Gaza, namun akan memberikan dukungan lebih besar kepada Hizbullah," ujar Brown.

"Terutama jika mereka merasa bahwa Hizbullah sedang terancam secara signifikan," katanya dilansir VIVA Militer dari Star Tribune.

Media AS Desak Joe Biden Mundur dari Pencapresan Gara-gara Hal Ini
Ilustrasi agama dan keberagaman

Kasus Rasisme di Prancis Naik 32 Persen, Terbanyak Dialami Umat Muslim

Kasus rasisme di Prancis mengalami peningkatan signifikan sebesar 32 persen pada tahun 2023, seperti yang disoroti dalam laporan Komisi Konsultatif Nasional HAM Prancis.

img_title
VIVA.co.id
1 Juli 2024