Gorok Seorang Pendeta, Pasukan Khusus Inggris Dalang Aksi Teror di Dagestan?
- independent.co.uk
VIVA – Pakar propaganda Rusia, Vladimir Solovyov, menuding militer Inggris berada di balik aksi terorisme yang terjadi di Republik Dagestan, Senin 24 Juni 2024.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Daily Mail, Solovyov meyakini bahwa pasukan khusus Inggris bertanggung jawab dalam insiden yang menewaskan 20 orang.
Termasuk, seorang pendeta gereja Kristen Ortodoks, Nikolay Kotelnikov. Kotelnikov dikabarkan meregang nyawa setelah lehernya digorok oleh komplotan pria bersenjata yang menyerang daerah tersebut.
"Setiap manifestasi dari aksi teroris semacam ini di negara kita, jelas sekali siapa yang selalu berada di balik ini, Inggris," ucap Solovyov.
"Mereka (Inggris) sangat aktif, yaitu selalu menuangkan bensin. Kita bisa melihat tangan dalang di balik layar yang suka mengatur semua ini," katanya.
Sementara itu, Wakil Majelis Negara Duma Rusia, Abdulkhakim Gadzhiyev, menyatakan bahwa serangan di Dagestam didalangi oleh Ukraina dan sekutunya dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Tidak diragukan lagi (Ukraina dan NATO) berada di balik serangan tersebut. (Mereka) mencoba untuk mengganggu stabilitas negara kami dari dalam," ujar Gadzhiyev.
Dalam insiden itu, tercatat ada 15 orang personel kepolisian yang tewas. Sementara, lima korban lainnya merupakan warga sipil.
Dua orang putra Magomed Omarov (64) yang merupakan pejabat tinggi Republik Dagestan, Adil Omarov (37) dan Osman Omarov (30) juga menjadi korban tewas setelah terlibat baku tembak dengan para penyerang.
Akibat serangan teror tersebut dua sinagoga Yahudi dan sebuah gereja Kristen Ortodoks mengalami kerusakan parah di kota Derbent, Dagestan.