Rencana Israel Gempur Lebanon Bikin Panglima Militer Amerika Jiper

VIVA Militer: Tank Tempur Utama (MBT) Merkava Mark IV militer Israel
Sumber :
  • aljazeera.com

VIVA  –  Militer Amerika Serikat (AS) menghadapi bahaya besar setelah munculnya rencana Israel untuk menyerang Lebanon . Tak hanya ancaman kepada personel yang ditempatkan di Timur Tengah , AS juga khawatir aksi tentara zionis akan kembali memancing kemarahan Iran .

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

Seperti yang diketahui, rezim Benjamin Netanyahu berencana akan segera melancarkan serangan besar-besaran ke Lebanon. Sasaran utamanya adalah kelompok milisi Hizbullah pimpinan Hassan Nasrallah.

Ancaman Israel menggempur Lebanon bahkan dikabarkan sudah mendapatkan restu dari pemerintah Netanyahu, jika pasukan paramiliter Hizbullah tidak ditarik mundur dari perbatasan. 

KRI SIM-367 Gantikan KRI Diponegoro, Satgas MTF TNI AL Siap Jaga Perdamaian Dunia

Sikap Israel bahkan tidak mempedulikan peringatan dari Amerika yang notabene adalah sekutu utamanya.

VIVA Militer: Milisi Hizbullah Lebanon

Photo :
  • latimes.com
Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Charles Q. Brown Jr., mengakui jika serangan militer Israel ke Lebanon memiliki risiko uang sangat besar yang memperluas konflik di Timur Tengah.

Menurutnya, Iran tidak akan tinggal diam jika Israel mengusik Hizbullah yang notabene adalah kelompok yang didukung oleh rezim Ayatollah Khamenei. Hal ini lah yang bertanya Brown akan menyelamatkan tentara Amerika di Timur Tengah.

Lebih lanjut Brown juga meyakini jika Iran lebih cenderung mendukung Hizbullah yang merupakan kelompok paramiliter Syiah, jika dibandingkan dengan sokongan terhadap pasukan Hamas Palestina .

"(Iran) akan lebih cenderung mendukung Hizbullah. (Iran memang) mendukung militan Hamas di Gaza, namun akan memberikan dukungan lebih besar kepada Hizbullah," ujar Brown.

VIVA Militer: Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Charles Q. Brown Jr

Photo :
  • thedefensepost.com

“Terutama jika mereka merasa bahwa Hizbullah sedang terancam secara signifikan,” katanya dilansir VIVA Militer dari Star Tribune , Minggu 23 Juni 2024.

Brown menyebut kemungkinan besar Amerika tidak akan membantu tentara Israel untuk mempertahankan diri dari perang melawan Hizbullah yang lebih luas. Terutama dalam menghadapi serangan roket dan rudal serta pesawat tanpa awak (drone).

“Lebih sulit untuk menangkis roket jarak pendek yang rutin ditembakkan Hizbullah melintasi perbatasan ke Israel. Pesan utamanya adalah memikirkan dampak kedua dari segala jenis operasi di Lebanon,” ucap Brown melanjutkan.

“Dan, bagaimana hal itu mungkin terjadi serta bagaimana dampaknya tidak hanya (terjadi) di wilayah tersebut. Namun juga, bagaimana dampaknya terhadap pasukan kami di wilayah tersebut,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya