Lagi, Tentara Israel Bunuh Perwira Pasukan Elite Iran
- X/@TheBelaaz
VIVA – Militer Israel kembali memancing kemarahan Iran setelah melancarkan serangan udara di kota Aleppo, Suriah, Senin 3 Juni 2024. Aksi tentara zionis dikabarkan telah membunuh seorang perwira militer Iran.
Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, perwira militer Iran yang tewas adalah Saeid Abyar.
Abyar diketahui adalah anggota satuan elite Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), yang ditugaskan di Suriah sebagai penasihat militer.
Menurut laporan lain yang dilansir VIVA Militer dari Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), serangan militer Israel ke Suriah menyasar basis milisi yang disokong militer Iran.
SOHR menyatakan, serangan udara jet tempur Israel menyasar sebuah pabrik di kota Hayyan, wilayah utara Suriah.
Di mana, pabrik tersebut diyakini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) digunakan untuk menampung milisi pro-Iran. Tercatat 12 orang tentara bayaran Iran tewas akibat serangan tersebut.
"12 pejuang pro-Iran dari Suriah dan warga negara asing tewas," bunyi pernyataan Syrian Observatory for Human Rights.
"Menurut penghitungan awal, dalam serangan udara Israel terhadap sebuah posisi di kota Hayyan, utara Aleppo, memicu ledakan kuat di sebuah pabrik," lanjut pernyataan tersebut.
Kementerian Pertahanan Suriah juga membenarkan kabar serangan Israel itu. Dalam pernyataannya, kementerian tersebut mengatakan jika militer Israel memulai serangan pada malam hari.
"Setelah tengah malam, musuh Israel melancarkan serangan udara dari tenggara Aleppo dan menargetkan beberapa posisi," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Suriah.
"Agresi tersebut menyebabkan beberapa korban jiwa dan kerusakan material," lanjut pernyataan tersebut.
Kematian Abyar hanya berselang kurang dari dua bulan setelah militer Israel juga menghabisi Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi.
Zahedi yang juga anggota pasukan khusus IRGC, tewas dalam serangan udara militer Israel di Damaskus pada 1 April 2024 lalu. Selain Zahedi, ada enam perwira militer Iran yang mati dalam insiden itu.
Kemudian pada 15 April 2024, Angkatan Bersenjata Iran (Artesh) merespons dengan membombardir sejumlah wilayah Israel, dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) dan rudal balistik.