Kapal Induk Nuklir Charles de Gaulle Pimpin Armada NATO Terobos Laut Mediterania
- usni.org
VIVA – Sekelompok kapal perang memasuki Laut Mediterania, dipimpin oleh kapal induk tenaga nuklir Angkatan Laut Prancis, Charles de Gaulle (R91), Minggu 26 Mei 2024. Kapal-kapal perang itu dikebarkan baru menyelesaikan Misi Akila di perairan tersebut.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari US Naval Institute (USNI), kapal perang militer Prancis berlayar bersama kapal perang dari tiga negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Charles de Gaulle tak sendirian. Militer Prancis juga mengirim dua kapal perang jenis fregat, FS Chevalier Paul (D621) dan FS Provence (D652).
Menurut informasi yang dirilis Angkatan Laut Prancis, turut dikerahkan juga kapal selam nuklir SNA Emeraude (S604) dan kapal tanker BRF Jacques Chevallier (A725).
Selain lima kapal perang Prancis, armada tempur NATO juga diperkuat oleh kapal perang militer Portugal, NRP Bartolomeu Dias (F333), kapal perang militer Italia, ITS Carabiniere (F593), dan kapal perang Yunani, HS Kountouriotis (F462).
Ternyata, kelompok armada perang itu baru saja ambil bagian dalam latihan gabungan dengan sandi NATO Neptune Strike 24-1, yang digelar dari 26 April hingga 10 Mei 2024.
Dalam latihan ini, kapal induk Prancis Charles de Gaulle untuk pertama kali ditunjuk untuk memimpin armada tempur di bawah kendali operasional NATO.
Kedatangan kapal induk Prancis dan Yunani ke Laut Mediterania, dinilai banyak pihak bisa memancing kembali ketegangan dengan Turki. Sebab hingga saat ini, Turki dan Yunani masih terlibat sengketa di perairan tersebut.
Pada September 2020 lalu, Prancis yang mendukung Yunani juga mengirim kapal induk Charles de Gaulle. Saat itu, sikap Prancis membuat geram Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.