Israel Tarik Pasukan dari Rafah, Fakta atau Hoax?

VIVA Militer: Tentara Israel dari Brigade Givati
Sumber :
  • i24news.tv

VIVA – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dikabarkan telah menarik sebagian personelnya dari kota Rafah, wilayah selatan Jalur Gaza, Palestina, Minggu 26 Mei 2024. Unit yang ditarik adalah bagian dari Komando Selatan tentara zionis.

Aksi Tentara Israel Culik Pejabat Senior Hizbullah Terekam Kamera

Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, penarikan mundur unit militer Israel berlangsung setelah perintah Mahkamah Internasional (ICJ) memberi perintah penghentian serangan di Gaza selatan.

Seorang sumber yang identitasnya tidak dijelaskan secara detail, membenarkan informasi penarikan mundur unit militer Israel dari Rafah.

54 Negara dan Organisasi Desak DK PBB Setop Pasokan Senjata ke Israel

Selain itu, Mahkamah Internasional juga mendeseak Israel untuk membuka jalur Mesir menuju Rafah, Jumat 24 Mei 2024 lalu. 

VIVA Militer: Tentara Israel dari Brigade Givati

Photo :
  • almaydeen.net
AS Ancam Israel Stop Bantuan Militer jika Tak Segera Perbaiki Situasi Gaza

ICJ memerintahkan Israel untuk membiarkan unit misi pencarian fakta internasional untuk masuk ke daerah tersebut.

"Setelah ICJ memutuskan bahwa Israel harus membuka penyeberangan Rafah, (Pasukan Pertahanan Israel) mengurangi pasukannya di timur kota tersebut," ujar sumber tersebut dikutip VIVA Militer dari Yehdioth Ahronoth.

Menurut media Israel tersebut, unit militer Israel yang ditarik mundur adalah Brigade Givati yang berada di bawah kendali Komando Selatan.

Meskipun Brigade Givati telah ditarik dari Rafah, militer Israel masih memiliki tiga brigade lainnya yang masih mengepung kota itu. 

VIVA Militer: Tentara Israel dari Brigade Givati

Photo :
  • irna.ir

Meskipun, ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata sesegeran mungkin.

Sejak agresi militer Israel berlangsung pada 7 Oktober 2023 lalu, sekitar 36.000 warga sipil Gaza tewas dengan korban terbanyak adalah wanita dan anak-anak. Sementara lebih dari 80.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya