Amerika: Pasukan Israel Takkan Mampu Habisi Hamas!

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memasuki kota Rafah
Sumber :
  • politico.eu

VIVA – Setelah memastikan tidak akan mengirim bantuan senjata ke Israel, Amerika Serikat kembali menunjukkan sikapnya terhadap rezim Benjamin Netanyahu. Gedung Putih meyakini jika tentara zionis tidak akan mampu mengalahkan pasukan Hamas Palestina.

Putusan ICC Akhiri Impunitas Puluhan Tahun yang Dinikmati Pejabat Israel, Menurut OKI

Sikap Washington ini ditunjukkan sebagai tentangan terhadap agresi militer Israel ke kota Rafah, yang menjadi daerah aman terakhir bagi warga Gaza.

Seperti yang diketahui, tentara Israel sudah berhasil menguasai Koridor Philadelphi, yang berada di daerah perbatasan dengan Mesir. 

Antisipasi Bencana Nasional, Pangkogabwilhan II Cek Kesiapan Pasukan PRCPB Yonzipur 10 Kostrad

Sejumlah warga sipil Gaza tewas akibat serangan militer Israel ke Rafah. Sementara, ratusan ribu lainnya termasuk anak-anak berada dalam ancaman yang sangat serius.

VIVA Militer: Sekretaris Pers Pentagon, Laksamana Muda (Purn.) John Kirby

Photo :
  • reuters.com
4 Kapal Perang Terlibat Dalam Latma Helang Laut Antara TNI AL dan Royal Brunei Navy di Laut Jawa

Hal ini yang menjadi sorotan Amerika, yang tahu persis alasan Israel menggempur Rafah adalah menghabisi jaringan pasukan Hamas Palestina. 

Sekretaris Pers Departemen Pertahanan AS, Laksamana Muda (Purn.) John Kirby, menyatakan jika militer Israel takkan bisa mengalahkan Hamas. Sekalipun, menghancurkan Rafah.

"Menyerang Rafah dalam pandangannya (militer Israel) tidak akan mencapai tujuan tersebut," ucap Kirby dilansir VIVA Militer dari Middle East Monitor.

Menurut Kirby, Israel sebenarnya telah berhasil memberikan tekanan berarti kepada kelompok pimpinan Ismail Haniyyeh tersebut. 

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memasuki kota Rafah

Photo :
  • euronews.com

Hal ini seharusnya menjadi prioritas utama Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dibandingkan mengambil risiko tinggi dengan membunuh warga sipil Gaza.

"Argumentasi bahwa kami akan menjauh dari Israel, atau kami tidak bersedia membantu mereka mengalahkan Hamas tidak sesuai dengan fakta," kata Kirby melanjutkan.

"Kami masih percaya bahwa masih ada jalan ke depan, namun hal ini memerlukan kepemimpinan dari kedua belah pihak. Dan, dibutuhkan sedikit keberanian moral dari kedua belah pihak untuk akhirnya dapat mencapai kesepakatan ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya