Jiper Disikat Hizbullah, 40 Persen Warga dan Tentara Kabur dari Utara Israel
- axios.com
VIVA – Milisi Hizbullah Lebanon menjadi ancaman serius bagi militer Israel sepanjang berlangsungnya agresi negeri zionis di Gaza, Palestina. Pasukan pimpinan Hassan Nasrallah, kerap menggempur wilayah utara Israel dan menimbulkan ketakutan bagi warga setempat.
Sejak Oktober 2023 lalu, Hizbullah menembakkan ribuan roket dan peluru artileri ke wilayah utara Israel yang terletak dengan perbatasan dengan Lebanon.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sempat memobilisasi personelnya ke utara negara, untuk merespons serangan-serangan Hizbullah.Â
Namun demikian gempuran hebat militer Iran yang terjadi pada 13-14 April 2024, memaksa militer Israel harus memfokuskan pertahanan di berbagai wilayah vital.
Akibatnya, sejumlah besar tentara zionis dipindahkan dari wilayah utara ke berbagai daerah lain secara permanen. Pun dengan warga sipil Israel yang bermukim di utara, juga memilih angkat kaki karena takut jadi korban serangan Hizbullah.
Menurut laporan Kantor Berita Iran, IRNA, sekitar 40 persen penduduk dan personel militer Israel telah pergi meninggalkan sejumlah daerah utara.
27 persen penduduk Israel yang bekerja di wilayah utara, menyatakan jika mereka tengah mempertimbangkan untuk memindahkan aktivitas bisnis ke daerah lain. Sebab sejak Hizbullah membombardir wilayah utara Israel, situasi ekonomi sangat buruk.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, milisi Hizbullah kembali menggempur wilayah utara Israel dengan drone, roket dan artileri berat.
Akibat serangan tersebut, sejumlah tentara Israel tewas. Sementara, sistem rudal pertahanan udara C-RAM Iron Dome yang berada di daerah Beit Hillel hancur.