Rusia Bongkar Aksi Krmininal Tentara Bayaran Israel dalam Perang Ukraina
- timesofisrael.com
VIVA – Komite Investigasi Federasi Rusia (ICRF) mengungkap fakta keterlibatan 593 orang tentara bayaran Ukraina, dalam tindak kriminal. Ratusan tentara bayaran tersebut diketahui berasal dari 46 negara, dan di antaranya ada yang berasal dari Israel.
Ketua Komite Investigasi Federasi Rusia (ICRF), Jenderal Kehakiman Alexander Bastrykin, mengungkap negara-negara asal tentara bayaran asing yang ikut memerangi pasukan Vladimir Putin di Ukraina.
Bastrykin mengatakan sejumlah tentara bayaran dari delapan negara tengah jadi sasaran investigasi, dan akan segera dijatuhi hukuman akibat aksi kriminal yang telah dilakukan.
Para tentara bayaran asing disebut Bastrykin berasal dari delapan negara yakni Amerika Serikat (AS), Georgia, Inggris, Kanada, Israel, Jerman, Lithuania dan Latvia.
"Sebagian besar individu yang kami identifikasi dan berpartisipasi dalam operasi tempur sebagai tentara bayaran adalah warga negara Amerika Serikat, Georgia, Inggris Raya, Kanada, Israel, Jerman, Lituania, dan Latvia," ujar Bastrykin.
"Secara keseluruhan, proses pidana sedang dilakukan terhadap 593 orang asing dari 46 negara. negara bagian,” katanya dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.
Sepanjang dua tahun Perang Rusia-Ukraina berkecamuk, berita tentang keterlibatan tentara bayaran Isarel nyaris tak pernah muncul.
Namun demikian, pernyataan Bastrykin membuktikan eksistensi dan kejahatan yang dilakukan oleh para tentara bayaran dari negara zionis tersebut. Meskipun, Bastrykin tidak mengatakan secara spesifik terkait jumlah tentara bayaran Israel.
Menurut Bastrykin, saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan seluruh lembaga penegak hukum Rusia untuk melakukan investigasi terkait tindak pidana yang dilakuka para tentara bayaran asing.
Bastrykin menegaskan, seluruh tentara bayaran akan diburu di banyak lokasi, ditangkap dan dijerat hukum pidana Rusia.
"Misalnya, baru-baru ini sebuah putusan dijatuhkan terhadap warga negara Georgia, Mamuka Gatsarelia, yang berperang di pihak angkatan bersenjata Ukraina sebagai tentara bayaran asing," ucap Bastrykin.
Sejak Operasi Militer Khusus (NVO) dilancarkan militer Rusia pada 24 Februari 2022, pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) mendapat sokongan dari sejumlah tentara bayaran.