Krisis Senjata, Ukraina Bakal Dilumat Pasukan Rusia dalam Hitungan Bulan
- telegraph.co.uk
VIVA – Militer Ukraina diprediksi akan mengalami kerugian besar dalam perang melawan pasukan Rusia, dalam beberapa bulan ke depan. Prediksi tersebut diungkap oleh Panglima Angkatan Bersenjata Inggris, Laksamana Sir Tony Radakin.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari The Guardian, pernyataan itu dilontarkan Radakin saat menghadiri konferensi pertahanan organisasi Chatham House, London, Selasa 27 Februari 2024.
Radakin tahu persis jika ribuan tentara Ukraina yang berada di garis depan, sangat berisiko kehilangan nyawanya. Sebab, krisis amunisi dan senjata membuat perang menjadi semakin sulit bagi pasukan Volodymyr Zelensky.
 "Ukraina menghadapi situasi sulit di medan perang, dengan pasukannya berjuang dalam hal amunisi dan persediaannya. Bantuan militer AS diblokir di Kongres, dan Eropa belum mampu mengisi kesenjangan tersebut," ujar Radakin.
Sedikit memberi harapan, mantan Kepala Staf Angkatan Laut Kerajaan Inggris itu menyebut jika pihaknya beserta negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), tengah berpikir keras untuk terus menyokong Ukraina.
Hal tersebut diupayakan Inggris, Amerika Serikat (AS) dan para anggota NATO mendapatkan solusi baru jelang pertemuan puncak aliansi pertahanan tersebut di Washington.
"Saya pikir keadaan sulit ini kemungkinan akan berlangsung setidaknya selama beberapa bulan ke depan," ucap Radkin dikutip VIVA Militer dari Ukrainska Pravda.Â
Lebih lanjut orang nomor satu militer Inggris, militer Ukraina tidak akan mampu melancarkan serangan balik ke posisi unit militer Rusia di sejumlah wilayah front timur.
Menurut Radakin, Ukraina kemungkinan besar baru akan bisa membalas serangan Rusia pada musim dingin yang berarti di penghujung 2024, atau tahun depan.