Mayday, Drone Bunuh Diri Ukraina Gempur Gudang Nuklir Terbesar di Eropa
- cnn.com
VIVA – Militer Ukraina kembali melakukan serangan berisiko tinggi, usai menggempur Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Energodar di wilayah Zaporizhzhia, Rabu 14 Februari 2024.
Dengan menggunakan drone bunuh diri, tentara Ukraina menyerang pembangkit listrik terbesar di Eropa tersebut. Laporan ini pertama kali diungkap oleh Walikota Energodar, Eduard Senovoz.
Senovoz juga menyebut, dua serangan drone bunuh diri Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) juga terjadi di pusat kota Zaporizhzhia.
Lebih lanjut Walikota Energodar mengatakan, serangan terjadi sekitar pukul 18.10 waktu Moskow dan memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
VIVA Militer: Pembangkit Listrik Nuklir Energodar diserang militer Ukraina
- aa.com.tr
Namun demikian, informasi terkait korban dan kerusakan yang timbul akibat serangan masih terus diinvestigasi. Senovoz juga menghimbau agar seluruh masyarakat Energodar untuk tetap waspada.
"Angkatan Bersenjata Ukraina menyerang Energodar dengan drone kamikaze (bunuh diri). Saat ini, tiga serangan UAV terjadi di pusat kota," ucap Senovoz dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.
Sebelumnya, mantan anggota Dewan Perakilan Daerah Zaporizhzhia, Vladimir Rogov, juga melaporkan terjadinya dua ledakan dahsyat di Energodar.
PLTN Energodar terletak di tepi kiri sungai Dnieper, dengan kekuatan nuklir yang mampu menghasilkan daya sekitar 18.000 megawatt yang berasal dari enam pembangkit.
VIVA Militer: Kepulan asap di situs Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Energodar
- euronews.com
Militer Rusia menguasai sekitar 70 persen wilayah Zaporizhzhia, termasuk PLTN Energodar sejak Oktober 2022. Tentara Rusia mengamankan situs tersebut, dan menuding Ukraina membahayakan Eropa dalam bencana nuklir setelah berulang kali menyerang PLTN Energodar.
Iran Bersiap Serang Balik Israel, Kata Penasihat Senior Ali Khamenei
Penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Iran sedang menyiapkan langkah-langkah untuk memberikan “respons yang tepat” terhadap Israel.
