Rencana Bunuh Pejabat Krimea Gagal, 3 Agen Ukraina Diringkus Intelijen Rusia

VIVA Militer: Pasukan intelijen Rusia
Sumber :
  • therussianreader.com

VIVA – Seorang pejabat tinggi Republik Otonomi Krimea menjadi target pembunuhan, yang diduga dilakukan oleh anggota Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina (GUR) dan Badan Intelijen Ukraina (SBU), Senin 6 Februari 2024.

Ketegangan di Korsel Pasca Presiden Yoon Deklarasi Darurat Militer, Heli dan Tentara ke DPR

Dilansir VIVA Militer dari Russia Today, pejabat yang identitasnya tidak dijelaskan menjadi sasaran pembunuhan saat melakukan perjalanan dengan mobilnya di wilayah Simferopol, Krimea.

Tiga orang yang diyakini menerima perintah dari intelijen militer Ukraina, sudah menyiapkan sejumlah peralatan termasuk bahan peledak untuk membom kendaraan pejabat tersebut.

Prabowo Mau ke Kupang, Brigadir Jenderal TNI Joao Xavier Barreto Nunes: Jangan Ada Kesalahan..

Akan tetapi, aksi ketiga orang agen Ukraina itu lebih dulu tercium oleh Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) yang berhasil menangkap seluruh pelaku di sebuah tempat yang dirahasiakan.

VIVA Militer: Intelijen Rusia ringkus mata-mata Ukraina

Photo :
  • pravda.com.ua
Mutasi Pejabat TNI, Kolonel Rangkuti Ditarik ke Papua Gantikan Juniornya Letkol Kamto

"Dinas Keamanan Rusia telah menangkap tiga tersangka karena dicurigai bekerja untuk Badan intelijen Ukraina," bunyi pernyataan FSB.

"Kelompok tersebut diduga merencanakan serangan terhadap iring-iringan mobil yang mengangkut seorang pejabat senior dari Semenanjung Krimea," lanjut pernyataan terebut.

Lebih lanjut Dinas Keamanan Federal Rusia mengungkap jika dua dari tiga orang tersangka adalah suami istri. Saat ini, ketiganya telah diamankan di sebuah tempat rahasia.

Dari ketiga tersangka, unit intelijen Rusia menyita sejumlah peralatan yang digunakan untuk melakukan teror bom berikut rencana pembunuhan pejabat Krimea.

VIVA Militer: Unit intelijen Rusia menangkap warga sipil penaruh racun

Photo :
  • topwar.ru

Peralatan tersebut antara lain alat peledak rakitan yang berisi bola baja, hingga ranjau anti-tank DM22 (PARM 2) buatan Jerman. FSB menduga, ranjau tersebut dipasok dari Berlin ke Kiev selama agresi militer Rusia,

"Para tersangka yang ditahan telah mengakui keterlibatan mereka dalam dugaan komplotan tersebut, dan memberikan kesaksian tentang peran mereka dan keterlibatan SBU. Serangan itu direncanakan akan dilakukan di kota Simferopol," kata Dinas Keamanan Federal Rusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya