CIA Turun Tangan Buat Setop Invasi Militer Israel di Gaza

VIVA Militer: Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA)
Sumber :
  • aljazeera.com

VIVA – Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) dikabarkan bakal terjun langsung untuk menghentikan agresi militer Israel di Gaza, Palestina, yang sudah berlangsung lebih dari 100 hari.

UNRWA Sebut Pelarangan oleh Israel Rampas Hak Belajar Anak-anak Palestina

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Al Jazeera, Direktur CIA, William Burns, terbang ke Paris, Prancis, untuk mengadakan pertemuan dengan sejumlah negara Arab dan Israel, Minggu 28 Januari 2024.

Burns disebut bertemu dengan delegasi dari Mesir, Qatar dan Israel, usai menerima laporan kemajuan yang dicapai dalam negosiasi gencatan senjata sementara.

Menlu Turki: Menjual Senjata ke Israel Sama Saja dengan Terlibat dalam Genosida

Laporan itu juga memungkinkan Israel dan pasukan Hamas Palestina, melakukan pertukaran tahanan dalam masa gencatan senjata kedua setelah kali pertama pada akhir Desember 2023 lalu.

VIVA Militer: Serangan udara militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • dawn.com
Lebanon Luncurkan Roket di Israel Utara, Warga Ketakutan

Di sisi lain, muncul informasi jika staf Badan Bantuan dan Pekerjaan Persatuan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) terlibat dalam serangan Israel di Gaza.

Terkait hal ini, Sekreteris Jenderal PBB, Antonio Guterres, telah memecat staf UNRWA yang identitasnya dirahasiakan.

Ribuan warga Khan Younis yang berada di selatan Gaza, berbondong-bondong kabur dari tempat tinggalnya ke wilayah Rafah di perbatasan Mesir. 

Para pengungsi Gaza harus menerima kenyataan terlantar di Rafah, dikarenakan kurangnya ruang yang bisa dijadikan tempat tinggal sementara. Mereka harus tidur di jalan-jalan, dan bahkan di tenda yang tengah dibanjiri air limbah.

VIVA Militer: Penduduk Gaza, Palestina, korban serangan militer Israel

Photo :
  • wsj.com

Sejak invasi dilancarkan pada 7 Oktober 2023 lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membunuh sekitar 26.442 orang warga Palestina, dan melukai 65.087 lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya