Jenderal Kartapolov Yakin Pesawat Il-76 Rusia Jatuh Dihajar Rudal Amerika

VIVA Militer: Pesawat Ilyushin Il-76 militer Rusia
Sumber :
  • thedailybeast.com

VIVA – Ketua Komite Pertahanan Negara Duma, Kolonel Jenderal Andrey Kartapolov, mendesak militer Rusia agar segera memindahkan rute terbang pesawat pengangkut tahanan perang.

Perang Memasuki 1.000 Hari: Ukraina Tembakkan Rudal AS, Rusia Ancam Siap Pakai Nuklir

Permintaan Kartapolov tak lepas dari insiden jatuhnya pesawat angkut Ilyushin Il-76 militer Rusia, di desa Yablonovo, Belgorod, Rabu 25 Januari 2024.

Pesawat nahas yang membawa 65 tentara Ukraina, enam awak dan tiga orang lainnya, jatuh di wilayah yang hanya berjarak 90 kilometer dari perbarasan Rusia-Ukraina.

Putin Tandatangani Revisi Doktrin Nuklir Rusia, Tak Lagi sebagai “Upaya Terakhir”

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Russia Today, militer Ukraina mengklaim serangannya adalah penyebab jatuhnya pesawat Angkatan Udara Rusia (VVS).

VIVA Militer: Bangkai pesawat Ilyushin Il-76 militer Rusia

Photo :
  • X/@MyLordBebo
Latihan Angkasa Yudha 2024, KSAU Marsekal TNI Tonny Harjono Tinjau Wargaming

Informasi ini sempat dipublikasikan oleh media Ukraina, Ukrainska Pravda. Akan tetapi, hanya beberapa menit menaikkan berita tersebut media Ukraina itu langsung menghapusnya.

Hal ini membuat Kartapolov gusar. Mantan Komandan Divisi Militer Barat Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF), menyatakan jika rute dua pesawat Il-76 lainnya harus diubah.

Sebab, masih ada dua pesawat angkut dengan jenis sama yang harus mengangkut 80 orang prajurit militer Ukraina yang untuk pertukaran tahanan perang.

Kartapolov percaya bahwa informasi pertukaran tahanan telah bocor dan diketahui Ukraina. Termasuk, rute penerbangan pesawat Il-76 yang jatuh di Belgorod.

VIVA Militer: Rudal MIM-104 Patriot buatan Amerika Serikat

Photo :
  • nbcnews.com

Pesawat nahas itu disebut Kartapolov jatuh akibat serangan rudal militer Ukraina. Dalam hal ini diperkirakan adalah rudal MIM-104 Patriot buatan Amerika Serikat (AS) atau IRIS-T buatan Jerman.

"Mengingat tragedi ini, pertukaran tahanan apa pun tidak mungkin dilakukan untuk saat ini. Dan, menunjukkan bahwa Kiev telah melakukan serangan tersebut untuk menggagalkan pertukaran tersebut," ujar Kartapolov.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya