Presiden Amerika Ngaku Serangan 10 Hari di Yaman Gagal Total

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden
Sumber :
  • cleveland.com

VIVA – Aksi militer Amerika Serikat (AS) yang dilancarkan ke Yaman sejak 12 Januari 2024 lalu, diakui Presiden Joe Biden belum membuahkan hasil. Padahal, serangan udara AS yang didukung Inggris telah menghancurkan sejumlah wilayah Yaman.

Prajurit TNI AL Bergerak Cepat Bantu Evakuasi Korban Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki

Seperti yang diketahui, armada tempur militer Amerika Serikat bergerak ke Laut Merah untuk mendobrak blokade yang dilakukan milisi Houthi (Ansar Allah) Yaman.

Milisi pimpiman Abdul Malik Houthi kerap menyerang kapal-kapal komersial yang melintasi Laut Merah, tak terkecuali kapal perang Angkatan Laut AS (US Navy) USS Carney (DDG-64).

Hamas-Fatah Sepakat Bangun Palestina Bersama Setelah Perang Usai

Serangan terhadap Houthi juga adalah misi Amerika untuk menghancurkan proksi yang disokong Republik Islam Iran. Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Stars & Stripes, pemerintah AS tengah menyusun rencana militer baru.

VIVA Militer: Armada tempur Angkatan Laut Amerika Serikat di Laut Merah

Photo :
  • foxnews.com
Trump Klaim Berhasil Rebut Suara Umat Muslim AS di Michigan

Pembentukan strategi baru dilakukan setelah Biden merasakan bahwa serangan 10 hari ke Yaman berakhir gagal. Pengumuman ini dipublikasikan saat Komando Pusat AS (CENTCOM) mengonfirmasi serangan terbarunya terhadap rudal jelajah Houthi.

Misi Amerika membendung permusuhan yang meluas karena agresi militer Israel ke Gaza, Palestina, dianggap Biden telah menyimpang dan justru memperparah situasi.

Iran menuding Israel sebagai penyebab AS dan Inggris membombardir Suriah, dan menghabisi nyawa perwiranya yang tengah bertugas sebagai penasihat militer di Damaskus.

"Apakah mereka (militer Amerika Serikat) menghentikan Houthi? Tidak. Apakah mereka akan melanjutkannya? Ya," ucap Biden dilansir VIVA Militer dari Voice of America.

VIVA Militer: Serangan rudal militer Amerika Serikat di Yaman

Photo :
  • ria.ru

Hampir senada dengan Biden, seorang pejabat AS yang identitasnya dirahasiakan menegaskan jika pihaknya akan melanjutkan serangan di Yaman untuk membatasi pergerakan Houthi.

"Kami tidak berusaha mengalahkan Houthi. Tidak ada keinginan untuk menginvasi Yaman," kata pejabat itu.

"Kami memiliki pemahaman yang jelas tentang siapa Houthi dan pandangan dunia mereka. Jadi kami tidak yakin mereka akan segera berhenti, tapi kami tentu saja berusaha menurunkan dan menghancurkan kemampuan mereka," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya