Teler Berat, Komandan Pasukan Rusia Cekcok Berujung Disandera Anak Buah
- Telegram/Poisk_in_ua
VIVA – Sejumlah perwira militer Rusia telah dijadikan sandera oleh anak buahnya sendiri, akibat tindakan tak pantas terhadap prajuritnya. Tentara Rusia yang menyandera para komandan, diketahui adalah mantan terpidana mati.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Newsweek, sebuah video berdurasi 52 detik diunggah oleh saluran Telegram bernama Poisk_in_ua.
Terlihat dalam rekaman itu, sejumlah tentara Rusia berdebat antar sesama mereka. Sementara, terdengar suara gebrakan dari arah pintu yang diyakini tempat para komandan disandera.
Tak peduli sanksi yang akan dijatuhkan kepadanya, tentara Rusia itu tetap tak mau membebaskan para komandan meski mendapat tekanan dari rekan-rekannya.
Tentara Rusia itu direkrut dari sebuah penjara di kota Tyumen, Siberia. Ia dikabarkan menjadi salah satu anggota unit Storm Z mjliter Rusia, yang dimobilisasi ke Ukraina pada 25 Desember 2022 lalu.
Sejak agresi militer Rusia digelar pada 24 Februari 2022, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberlakukan kembali kebijakan era pemimpin Uni Soviet, Josef Stalin.
Putin mengerahkan para tahanan yang didakwa atas tindak pembunuha sebagai prajurit, untuk memperkuat Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) dalam perang di Ukraina.
Dari puluhan ribu mantan narapidana yang dikirim Putin ke palagan Ukraina, dua diantaranya adalah kanibal.
Storm Z adalah unit paling berbahaya yang sangat ditakuti tentara Ukraina, yang dibentuk sejak April 2023. Dipimpin oleh Kolonel Jenderal Yevgeny Burdinsky, saat ini unit Storm Z diperkirakan mencapai 170.000 personel.