Nafsu Congkak Berangus Houthi, Inggris Takkan Cabut dari Perang Yaman
- forces.net
VIVA – Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, menegaskan sikap negaranya dalam serangan masif ke Yaman. Cameron memastikan, pasukan Inggris akan tetap mendukung militer Amerika Serikat hingga milisi Houthi benar-benar diberangus.
Seperti yang diketahui, militer Inggris bersama Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Force) memulai serangan ke Yaman sejak 12 Januari 2024 lalu.
Rudal Tomahawk militer Amerika Serikat dan peluru kendali berpemandu laser Paveway IV tentara Inggris, meluluh lantakkan sejumlah infrastruktur yang diklaim milik milisi pimpinan Abdul Malik al-Houthi.
Cameron menyatakan bahwa tindakan Houthi memblokade Laut Merah tidak bisa ditoleransi. Oleh sebab itu, Inggris bersedia mengerahkan unit militer demi menjaga jalur maritim di perairan tersebut.
Mantan Perdana Menteri Inggris ini juga mengingatkan, operasi militer di Laut Merah dan Yaman tidak sembarangan digelar.
Sebab menurutnya, Amerika dan Inggris telah berulang kali memberi peringatan terhadap milisi Houthi Yaman terkait konsekuensi berat jika terus menyerang kapal-kapal yang melintas di Laut Merah.
"Kami telah mengirimkan pesan yang jelas. Apa yang dilakukan Houthi adalah salah, dan kami bertekad untuk menghentikannya. Kami akan bekerja sama dengan sekutu," ujar Cameron.
"Kami akan selalu membela kebebasan navigasi. Dan, yang terpenting, kami akan siap untuk mendukung kata-kata dengan tindakan," katanya dilansir VIVA Militer dari The Sunday Telegraph.
Dengan berani, Cameron juga menyebut solidaritas milisi Houthi terhadap agresi militer Israel di Gaza, Palestina, adalah omong kosong belaka.
Apa yang dilakukan Houthi di Laut Merah dalam pandangan Cameron hanya sebuah fakta peran Iran, yang terus menunjukkan hegemoni anti-Barat.
"Pernyataan Houthi bahwa ini semua tentang Israel dan Gaza adalah omong kosong. Mereka telah menyerang kapal-kapal dari berbagai negara di seluruh dunia, menuju tujuan-tujuan di seluruh dunia,"
"Tindakan bersama kami akan menurunkan kemampuan Houthi yang dibangun dengan Dukungan Iran. Kami menargetkan situs-situs yang kami tahu serangan mereka diluncurkan," katanya.
Terkait korban sipil yang jatuh akibat serangan militer Inggris dan Amerika di Yaman, Cameron berdalih kedua negara telah memperhitungkan seluruh konsekuensinya.
"Kami akan menilai secara hati-hati dampak dari apa yang telah dilakukan," ucap Cameron dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.