Bahaya Intai Pasukan Amerika Usai Nekat Bombardir Yaman

VIVA Militer: Rudal milisi Houthi Yaman
Sumber :
  • aa.com.tr

VIVA – Pemimpin milisi Houthi, Abdul Malik al-Houthi, memberikan pernyataan keras pasca serangan militer Amerika Serikat dan Inggris di sejumlah wilayah Yaman, Jumat 12 Januari 2023.

Dinilai Kebal Hukum, PM Israel Netanyahu Ajukan Banding Terkait Surat Penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional

al-Houthi menegaskan akan membalas aksi tentara Amerika dan Inggris, yang telah membombardir kota-kota, Al Hudayah, Saada dan Sana'a.

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, militer Amerika dan Inggris melancarkan serangan udara dengan menggunakan drone, rudal Tomahawk dan Paveway IV sebanyak 23 kali.

Intelijen Jerman: Rusia Sedang Persiapkan Perang dengan NATO

Politisi Yaman yang juga dikenal dengan sebutan Abu Jibril ini memastikan, serangan militer Amerika Serikat tidak akan membuat pasukan Houthi berhenti menyerang kapal-kapal yang melintas di Laut Merah.

VIVA Militer: Pemimpin gerakan Houthi, Abdul Malik al-Houthi

Photo :
  • parstoday.com
Ancam Amerika dan Kroninya, Misteri Senjata Super Rusia Akhirnya Terbongkar

"Setiap serangan Amerika tidak akan dibiarkan tanpa tanggapan. Responsnya akan lebih besar daripada serangan yang dilakukan dengan 20 drone dan sejumlah rudal," ujar al-Houthi.

"Kami lebih bertekad untuk menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, dan kami tidak akan mundur," katanya dikutip VIVA Militer dari Al Jazeera.

Serangan tentara Amerika dan Inggris ke Yaman, dilancarkan hanya dua hari setelah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi untuk menghentikan tindakan Houthi di Laut Merah.

Selain itu, PBB juga mendesak Houthi agar melepaskan kapal kargo Galaxy Leader milik taipan Israel yang dibajak pada 19 November 2023 lalu.

VIVA Militer: Serangan rudal militer Amerika Serikat di Yaman

Photo :
  • ria.ru

Meletusnya perang di Yaman meningkatkan ancaman pecahnya Perang Dunia III. Sebab saat ini Perang Rusia-Ukraina masih belum menemui ujungnya, sementara militer Israel makin gencar menyerang Gaza.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya