Natal di Bawah Serangan Bom Israel, Hamas: Kami Melindungi Kesucian Islam dan Kristen
- axios.com
VIVA – Organisasi politik-militer, Hamas, menyatakan rasa hormatnya kepada seluruh umat Kristen Palestina, yang menunjukkan solidaritasnya saat merayakan Natal.
Seperti yang diketahui, perayaan Natal bagi umat Kristiani di Palestina begitu mengerikan. Bagaimana tidak, mereka harus melewati hari besar di bawah serangan bom militer Israel.
Hal ini lah yang menguatkan sikap umat Kristen Palestina untuk tidak merayakan Natal secara besar-besaran.
Sebab di satu sisi, para umat Kristen Palestina sangat memahami penderitaan warga sipil Gaza yang hingga saat ini menjadi korban agresi tentara Israel. Bahkan, jumlah korban tewas yang sudah lebih dari 20.000 orang.
"Hari libur umat Kristen kami tahun ini dilakukan di tengah berlanjutnya agresi fasis," ucap Hamas dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Turki Anadolu Agency.
"(Serangan) dilancarkan oleh penjajah (Israel) terhadap seluruh komponen rakyat Palestina yang menargetkan semua masjid dan gereja," lanjut pernyataan Hamas.
Hamas menegaskan, saat ini umat Islam dan Kristen di Palestina bersatu padu untuk melawan kebiadaban Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Tak hanya untuk kemerdekaan negara, Hamas memastikan persatuan umat Islam dan Kristen bertujuan untuk melindungi kesucian kedua agama.
"Sekali lagi kami menegaskan bahwa masyarakat kami, baik Muslim maupun Kristen, bersatu dalam pertahanan, menjaga identitas mereka, dan melindungi kesucian Islam dan Kristen mereka," kata Hamas melanjutkan.
Sebelumnya, umat Kristiani di Palestina mengumumkan pembatalan seluruh perayaan Natal akibat serangan militer Israel.
Umat Kristen Palestina juga memastikan tidak akan menyalakan pohon Natal untuk pertama kalinya dalam sejarah Palestina, sejak Nakba pada 1948.