China Makin Mengancam, Amerika Siap Aktifkan Status Pulau Nuklir Pasifik
- hotels.com
VIVA – Ancaman China di kawasan Pasifik memaksa Amerika Serikat (AS) harus terus memutar otak, demi menghadapi bahaya pecahnya perang di kawasan tersebut.
Menyandang status sebagai negara dengan militer terkuat, Amerika Serikat memiliki banyak siasat menghadapi ancaman Negeri Tirai Bambu.
Salah satunya adalah memaksimalkan peran Pangkalan Angkatan Udara North Field, di Pulau Tinian, Kepulauan Mariana Utara, yang dikenal sebagai pangkalan bom nuklir AS.
Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) dilaporkan tengah berencana untuk membuka kembali pangkakalan militer tersebut, seiring hubungan dengan China yang makin meruncing
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari CNN, Komandan Angkatan Udara AS Pasifik, Jenderal Kenneth Wilsbach, membenarkan bahwa saat ini pihaknya tengah merenovasi North Field.
Landasan pacu pesawat milik militer Amerika Serikat itu sudah berubah menjadi hutan, lantaran sudah ditinggalkan sejak 1946.
"Jika Anda memperhatikan dalam beberapa bulan ke depan, Anda akan melihat kemajuan yang signifikan, terutama di Tinian utara," ucap Wilsbach.
Pulau Tinian memiliki peran yang sangat vital bagi militer Amerika Serikat. Terletak 3.700 mil sebelah barat Hawaii, wilayah ini menjadi basis operasi Angkatan Udara AS selama Perang Dunia II.
Tinian adalah salah satu dari tiga pulau utama yang direbut pasukan Amerika dari Jepang, selain Guam dan Saipan. Di sini ditempatkan skuadron pesawat pembom Boeing B-29 Superfortress.
Dari pulau ini, salah satu pesawat pembom terbang dan melancarkan serangan pada 10 Maret 1945, hingga menewaskan sekitar 100.000 orang.
Beberapa bulan setelahnya, serangan bom atom paling bersejarah di Perang Dunia II juga berangkat dari Tinian. Berujung pada kehancuran di Hiroshima dan Nagasaki, masing-masinf pada 6 dan 9 Agustus 1945.