Bikin Geger, Tentara Bayaran Rusia Kirim Pengidap HIV Perang di Ukraina

VIVA – Kabar mengejutkan datang dari Perusahaan Militer Swasta (PMC) Redut. Tentara bayaran yang dikendalikan militer Rusia ini dikabarkan merekrut penderita HIV, buat dikirim perang ke Ukraina.

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Ukrainska Pravda, PMC Redut membuat pengumuman perekrutan pasukan di media sosial.

Menurut pernyataan organisasi tentara bayaran itu, mereka membuka kesempatan bagi para pengidap HIV dan hepatitis untuk bergabung dengan gaji tinggi. 

Para pengidap HIV dan hepatitis ini akan dikontrak selama enam bulan, dengan gaji sebesar 230.000 Rubel, atau setara dengan Rp39,6 juta, berikut kemungkinan penambahan bonus.

Unit tentara bayaran Redut Rusia yang dihuni oleh para penderita HIV dan hepatitis ini sangat mirim dengan Divisi Umbrella, yang ada dalam PMC Wagner Group.

Seorang jurnalis yang identitasnya dirahasiakan, mencoba masuk dalam unit tersebut dan mengaku dirinya adalah seorang penderita HIV.

PMC Redut kemudian menerimanya dan menyatakan kepada para anggota baru, untuk membawa obat-obatan untuk terapi anti-retroviral, demi mengendalikan infeksi HIV.

Sebab menurut sang jurnalis, tentara bayaran Rusia tidak menyediakan obat-obatan khusus bagi penderita HIV atau hepatitis.

"Kami hanya akan memberi Anda apa yang (Anda akan) perjuangkan. Anda harus membeli (obat-obatan) di Donetsk. Kami tidak akan menyediakannya," ujar jurnalis itu mencontohkan himbauan tentara bayaran Rusia.

Pasien HIV-positif dan hepatitis tidak dapat secara resmi membuat kontrak dengan Kementerian Pertahanan Federasi Rusia. 

Setelah citra PMC Wagner Group memudar, PMC Redut menjadi pilihan pemerintah Vladimir Putin untuk menyokong peran militer Rusia dalam perang di Ukraina.

TNI AU Tegaskan Anggotanya Tidak Terlibat Dalam Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang

Pelaku penembakan sudah ditangkap Polisi Militer Angkatan Laut

VIVA.co.id

4 Januari 2025