Sokong Hamas Perangi Israel, Iran Impor Senjata dari Pasar Gelap Ukraina
- honestreporting.com
VIVA – Pemerintah Republik Islam Iran kembali menegaskan dukungannya terhadap perjuangan Hamas dalam perang melawan militer Israel di Gaza, Palestina. Selain Hamas, Negeri Mullah juga akan memfasilitasi sekutunya, milisi Hizbullah Lebanon.
Lewat Menteri Luar Negeri, Hossein Amir Abdollahian, pemerintah Iran menyatakan akan terus menyuplai senjata apa pun buat Hamas dan Hizbullah.
Seperti yang diketahui, Iran adalah salah satu pendukung perjuangan pasukan Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon. Rezim Ebrahim Raeisi mengklaim, kiriman senjata ke Gaza dan Beirut tetap memperhitungkan hukum internasional.
"Anda tahu di masa lalu, saya ingin berterus terang kepada Anda," ucap Abdollahian dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.
"Kami biasa memberikan segala macam dukungan kepada Hizbullah, Hamas dan Jihad Islam (Palestina) dengan tetap mempertimbangkan hukum internasional dan kondisi menghadapi penjajah," katanya.
Yang lebih mengejutkan, Abdollahian, menyebut pihaknya dengan mudah mendapatkan senjata yang dibutuhkan Hamas dan Hizbullah dari pasar gelap Ukraina.
Hal ini kembali menyudutkan negara pimpinan Volodymyr Zelensky, yang masih terlibat perang dengan pasukan militer Rusia.
Selama hampir dua tahun agresi pasukan Vladimir Putin, Ukraina terus menerima pasokan senjata dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Di sisi lain, isu korupsi senjata juga berhembus kencang di tubuh militer Ukraina. Bahkan, hubungan Zelensky dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) dikabarkan memburuk.
Sejumlah pejabat militer dan Kementerian Pertahanan Ukraina diyakini sengaja menjual senjata kiriman Barat, ke pasar gelap demi keuntungan pribadi.Â
"Jika Anda bertanya kepada saya di mana mereka bisa mendapatkan senjata, maka salah satu pasar gelap di mana mereka bisa mendapatkannya adalah Ukraina," ujar Abdollahian melanjutkan.
"Sangat mudah, tanpa banyak usaha, mereka bisa mendapatkan apa pun yang di Ukraina. (Hizbullah dan Hamas) saat ini dapat memproduksi senjata yang diperlukan sendiri," katanya.